Disaat ku pejamkan mata
Aku selalu merasakan hadirmu
Teringat akan senyuman yang selalu menjadi penyemangat raga ini
Entah apa yang membuat hati ku merindu
Apa hati ini terlalu mencinta?
Sehingga anganku seolah terbelenggu olehmu
Setiap waktu bayangan mu tak terlepas dari rekaman otakku
Duniaku yang pernah kau ramaikan kau ubah menjadi sepi
Rinduku terus menggerutu
Bertanya apakah rinduku selama ini tersampaikan atau tidak?
Jika tidak,lantas mengapa?
Bukankah kita memandang langit yang sama,
Tapi mengapa saat ku berteriak rindu kau tidak mendengarnya?
Waktu ku kini hanya diisi dengan penantian
Hadirmu yang selalu ku dambakan
Namun aku menyadari bahwa tak ada alasan
yang ku temukan untukmu kembali padaku
Tiba sudah waktu ku untuk mengikhlaskan
segala kenangan yang tersisa
Aku selalu merasakan hadirmu
Teringat akan senyuman yang selalu menjadi penyemangat raga ini
Entah apa yang membuat hati ku merindu
Apa hati ini terlalu mencinta?
Sehingga anganku seolah terbelenggu olehmu
Setiap waktu bayangan mu tak terlepas dari rekaman otakku
Duniaku yang pernah kau ramaikan kau ubah menjadi sepi
Rinduku terus menggerutu
Bertanya apakah rinduku selama ini tersampaikan atau tidak?
Jika tidak,lantas mengapa?
Bukankah kita memandang langit yang sama,
Tapi mengapa saat ku berteriak rindu kau tidak mendengarnya?
Waktu ku kini hanya diisi dengan penantian
Hadirmu yang selalu ku dambakan
Namun aku menyadari bahwa tak ada alasan
yang ku temukan untukmu kembali padaku
Tiba sudah waktu ku untuk mengikhlaskan
segala kenangan yang tersisa
*Meydina
Tidak ada komentar: