Doc.
LPM SATIVA
Perayaan Maulid Nabi di Desa Pagutan, Batukliang,
Lombok Tengah.
|
Bulan November tahun ini terasa spesial karena bertepatan dengan Bulan Rabi’ul Awal, dimana umat Islam diberbagai daerah merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw, atau biasa dikenal dengan istilah Maulid Nabi. Di daerah Lombok khususnya, banyak kegiatan dilaksanakan, diantaranya adalah : Pembacaan Sholawat Nabi, Dzikir Bersama dan lainnya. Sebagian masyarakat Lombok juga memanfaatkan momen ini untuk acara Ngurisan (Aqiqah) bayi yang baru lahir, ada juga yang melakukan Khitanan anak mereka untuk mengambil berkah dari bulan kelahiran Baginda Nabi Muhammad Saw, tersebut.
Acara “Maulidan” juga merupakan ajang mempererat Ukhuwah (Persaudaraan yang dijalin antar umat Islam) yang mengundang keluarga, teman dan lain sebagainya untuk menikmati dan menyantap menu maulid yang disajikan. Sebagian besar masyarakat Lombok menyebut menu yang dihidangkan saat maulid yaitu Dulangan. Dulangan adalah penyajian makanan yang dikumpulkan disuatu tempat, biasanya menggunakan bakul atau nare yang di isi dengan makanan Maulid khas Lombok. Setiap satu kepala keluarga mempunyai tanggung jawab untuk menyumbang satu bakul makanan (Dulangan) yang akan di antarkan ke Masjid untuk di bagikan atau di santap oleh tamu undangan.
Doc.
LPM SATIVA
Menu dulangan yang disajikan pada
perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw.
|
Untuk waktu pelaksanaannya berbeda-beda di setiap daerah, ada yang merayakannya pada waktu pagi hari, ada
yang siang hari, ada yang sore hari, dan ada juga yang malam hari. Masing-masing
Desa di Lombok sudah memiliki jadwal tersendiri untuk merayakan maulid Nabi
Muhammad Saw. Dengan adanya acara “Maulidan” ini, kita bisa melihat kekompakan,
rasa kekeluargaan yang tinggi dan keramah-tamahan warga desa untuk menyambut tamu yang hadir mengunjungi
mereka dalam perayaan adat Maulid Nabi Muhammad Saw. (Lrs)
Tidak ada komentar: