Spirulina Sp (Sumber: www.google.com) |
Algae Spirulina sp merupakan tumbuhan air yang berguna bagi kesehatan manusia dan belakangan para penggiat agribisnis memanfaatkannya untuk suplemen bagi hewan ternaknya, sebagai pakan ayam tambahan, formula tambahan pakan organik, pakan alternatif dan spirulina juga bisa dijadikan sebagai bahan kosmetik alami yang tentunya aman untuk digunakan.
Pada dasarnya mengkultur spirulina itu sangat mudah, bisa dilakukan dalam skala kecil maupun besar. Budidaya Spirulina ini berbiaya murah dan cukup sederhana serta tidak perlu mengikuti training, seminar atau pelatihan. Adapun alat dan bahan yang diperlukan serta tata caranya yaitu sebagai berikut :
Alat :
1. Wadah untuk mengkultur, bisa dari botol bekas minuman mineral, toples wadah kerupuk, botol yang terbuat dari kaca, drum, ember atau timba, kaleng bekas cat, baskom dan lain-lain. Untuk ukuran wadah disesuaikan dengan jumlah bibit Spirulina yang akan dibudidayakan.
2. Pompa aerasi (aerator) yang berfungsi untuk membuat gelembung udara yang menciptakan oksigen dalam air. Aerator dapat dibeli di toko peralatan perikanan dengan harga sekitar Rp 40.000 - Rp 60.000. Untuk lebih bagusnya, pilihlah aerator yang memiliki 2 kabel hingga dapat mengkultur Spirulina dalam 2 wadah berbeda sekaligus.
3. Lampu. Lampu digunakan sebagai pengganti cahaya matahari untuk proses fotosintesis pada Spirulina.
4. Suntikan.
Bahan :
1.Bibit spirulina.
2.Pupuk Urea dan pupuk TSP
3.Air tawar steril atau Aquades
Prosedur :
1. Cuci bersih peralatan yang akan digunakan dengan menggunakan sabun untuk menghindari kontaminan pada kultur
2. Tuang bibit spirulina ke dalam wadah lalu tambahkan air sebanyak 1 : 2 dari bibit spirulina.
3. Larutkan pupuk Urea dan TSP lalu masukkan ke dalam kultur menggunakan suntikan
4. Sambungkan Aerator dengan listrik dan masukkan ujung pipa Aeratoe ke dalam kultur
5. Beri penerangan dengan lampu
Proses kultur berjalan selama 5-7 hari. Setiap harinya akan terjadi perubahan warna pada kultur. Jika dari hari ke hari kultur menunjukkan perubahan warna yang semulanya hijau muda menjadi hijau tua, hal tersebut menandakan bahwa kultur Spirulina telah sukses. Sebaliknya, jika tidak terjadi perubahan warna atau warna pada kultur berubah menjadi agak kekuningan atau bahkan terdapat gumpalan di bagian dasarnya dan pada bagian atasnya berwarna bening, maka bisa dipastikan Spirulina tersebut telah mengalami kematian sehingga kultur bisa dinyatakan gagal.
Kemungkinan kegagalan
Kegagalan dalam proses kultur Spirulina dapat disebakan oleh beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1. Peralatan yang digunakan kurang steril sehingga mengakibatkan kontaminasi
2. Suhu dalam ruangan terlalu tinggi
3. Ruangan tempat kultur kurang bersih atau masih terdapat adanya debu
1. Peralatan yang digunakan kurang steril sehingga mengakibatkan kontaminasi
2. Suhu dalam ruangan terlalu tinggi
3. Ruangan tempat kultur kurang bersih atau masih terdapat adanya debu
Tidak ada komentar: