Debat Kandidat Calon Ketua Dan Sekjen BEM Fakultas Pertanian UNRAM

Seorang audiens bertanya kepada kandidat calon

Debat calon ketua dan sekretariat jendral BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Pertanian Universitas Mataram dilaksanakan di Lapangan Basket Fakultas Pertanian UNRAM pada Jumat, 22 November 2019. Debat yang dihadiri oleh mahasiswa  dan seluruh ketua atau perwakilan dari ormawa Fakultas Pertanian ini dimulai sekitar pukul 16.30 WITA dengan mengusung tema “Membangun Senegritas dan Optimalisasi Advokasi untuk Kesejahteraan Mahasiswa”.

Debat kandidat tersebut diikuti oleh dua pasangan calon ketua dan sekjen BEM Faperta yaitu pasangan nomor urut satu Hairul Maulana Sofyan sebagai calon ketua yang berpasangan dengan M. Hazimi Nawawi sebagai calon sekjen dan pasangan nomor urut dua yaitu Lalu Hirjan Aditia sebagai calon ketua yang berpasangan dengan Fadli sebagai calon sekjen. Kegiatan debat ini merupakan tahapan untuk menuju pemilihan ketua dan sekjen BEM yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Nonember 2019.

Acara ini dimulai dengan sambutan dari ketua Bawasla, kemudian sambutan dari ketua BEM Faperta dan dilanjutkan dengan sambutan ketua DPM Faperta UNRAM. Debat tersebut dibuka oleh M. Mujamil selaku ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian. Dalam debat ini terdiri dari tiga segmen, yakni segmen pertama pemaparan visi dan misi paslon BEM, segmen kedua pertanyaan dari seluruh ketua ormawa yang akan dijawab oleh kedua paslon, dan segmen ketiga kedua paslon menjawab pertanyaan dari mahasiswa umum yang ada di tempat.

Suasana Debat Kandidat Calon Ketua Dan Sekjen BEM Fakultas Pertanian

Debat berlangsung lancar meskipun kecenderungan debatnya kurang saling mengomentari antar pendapat para kandidat lain. Namun, ada beberapa hal yang membuat debat menjadi sedikit tidak kondusif, seperti teriakan dari tim sukses dan mahasiswa yang hadir, serta moderator yang kurang tegas dalam memimpin jalannya debat.

“Karena cuaca yang tidak mendukung, acara nya diundur tidak sesuai dengan apa yang direncanakan oleh panitia KPRM. Selain itu, menurut saya keterbatasan waktu juga menjadi kendala bagi kedua paslon untuk menyampaikan aspirasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari audiens, sehingga apa yang disampaikan benar-benar harus menyangkut dengan visi misi yang sudah disampaikan sebelumnya dan harus sesuai dengan apa yang ditanyakan audiens”, ujar Dinda selaku mahasiswi yang hadir  pada debat tersebut.

Diharapkan dengan diadakannya debat ini dapat membantu warga Fakultas Pertanian untuk lebih mengenal lebih jauh wawasan yang dimiliki kedua paslon BEM. Selain itu, dapat diketahui kekurangan serta kelebihan dari para calon. Sementara untuk kampanye secara langsung maupun melalui media sosial bisa dilakukan sampai tanggal 24 November 2019. “Siapapun yang terpilih mereka adalah pimpinan kita semua dan yang menang adalah mahasiswa”, ujar ketua KPRM. (iza)

11/22/2019