LPM SATIVA, MATARAM (28/11/2019). Ratusan Warga Desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, terharu menyaksikan pentas seni “Selamatkan Hutan Kami” yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Desa Saneo (HMPDS), yang dilaksanakan di Museum Nusa Tenggara Barat pada minggu (24/11/19) sekitar pukul 22.20 wita.
Ketua Panitia Pelaksana Sri Rutianingsih, S.Pd. M.M mengatakan, secara garis besar drama ini menceritakan tentang janji-janji para politis, dan pembiaraan oleh pemerintah terhadap hutan gundul, yang kita semua tahu akibat dari program jagung. “Lemahnya tindakan pemerintah dan legislatif untuk menyelamatkan hutan gundul dan dampak buruk dari narkoba sehingga menghancurkan anak bangsa” ujarnya.
“Hutan gundul bukan menjadi gosip dan fitnah. Selama pemerintah menjalankan program jagung, hutan di kabupaten dompu rusak dan semakin meluas sehingga daerah setempat mengalami kekurangan air. Bencana banjir sudah yang menjadi momok bagi masyarakat.sama dengan narkoba ini, banyak generasi hancur. Regenerasi tidak lagi melanjutkan sekolah dan tidak lagi menghargai orang lain, dengan cara itulah asing bisa menguasai kita, sehingga regenerasi tidak lagi memikirkan nasib bangsa Indonesia dan dirinya sendiri akibat narkoba.” Sambungnya sembari meneteskan air mata.
Kepala Desa Saneo Rustam H.M.Sa,id mengaku merasa bangga terhadap HMPDS, khususnya panitia pelaksana kegiatan pentas seni tersebut yang begitu luar biasa mendidik adik-adiknya sehingga pentas seni itu terlaksana dengan baik.
“Insya allah tahun depan saya akan menganggarankan lebih besar dari anggaran yang diberikan. Selain itu, kegiatan seperti ini baru diadakan di Desa saneo karena itu saya sangat bangga terhadap generasi muda Desa saneo,”ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat dan pemuda Desa Saneo agar meninggalkan dan menjauhi narkoba. Karena dapat merusak masa depan pengguna itu sendiri. (Fitrianingsih)
Tidak ada komentar: