Disaat aku tenggelam dalam kegelapan
Kau datang membawa pelita harapan
Memberikan senyuman..
Pada wajah yang tak lagi secerah awan
Kau tak pernah peduli pada luka legam
Berbekas melukis kisahmu nan kelam
Kisah tentang engkau yang tak pernah lelah
Merangkai setiap tetesan peluh dan air mata dengan tabah
Agar aku tidak malu menengadah
Pada dunia yang begitu megah
Ketika aku terjatuh
Berada pada titik terendah
Kau dengan sigap mendekapku
Tak perduli pada lenganmu
Yang mulai renta dan melemah
Semua kau lakukan agar aku tidak merasakan sakit
Agar aku kembali bangkit
Meskipun, kau harus menelan pahit
Kau adalah pahlawan dalam hidupku
Sugarku berada di bawah telapak kakimu
Kaki yang tak pernah berhenti melangkah
Demi mencari nafkah
Untukku permata hatimu
Kau datang membawa pelita harapan
Memberikan senyuman..
Pada wajah yang tak lagi secerah awan
Kau tak pernah peduli pada luka legam
Berbekas melukis kisahmu nan kelam
Kisah tentang engkau yang tak pernah lelah
Merangkai setiap tetesan peluh dan air mata dengan tabah
Agar aku tidak malu menengadah
Pada dunia yang begitu megah
Ketika aku terjatuh
Berada pada titik terendah
Kau dengan sigap mendekapku
Tak perduli pada lenganmu
Yang mulai renta dan melemah
Semua kau lakukan agar aku tidak merasakan sakit
Agar aku kembali bangkit
Meskipun, kau harus menelan pahit
Kau adalah pahlawan dalam hidupku
Sugarku berada di bawah telapak kakimu
Kaki yang tak pernah berhenti melangkah
Demi mencari nafkah
Untukku permata hatimu
*Siti Khalipatul’aini
Tidak ada komentar: