M. Shadiqah
Anggota Muda LPM Sativa
 |
| Air Terjun Benang Kelambu. Pictured by: Fauzi |
Tentulah wisata air terjun Benang Kelambu tidaklah asing lagi ditelinga kita semua. Pasalnya air terjun ini memberi nuansa keindahan yang begitu asri dengan alam yang masih terawat sekali. Hingga kitapun dapat merasakan kedekatan yang begitu intim dengan alam.
Karena keindahannya yang begitu rupawan, benang kelambu pun tidak hanya memberikan daya tarik buat wisatawan lokal, tapi wisatawan mancanegara pun tidak ingin ketinggalan untuk menikmati pesonanya. Bunyi gemuruh air tenjun bahkan dapat didengar ketika berjalan kearahnya, bisa dibayangkan betapa tinggi air terjun yang satu ini.
Karena hutannya masih sangat terawat, tidak aneh apabila airnya begitu dingin dan membuat siapapun pasti menggigil, air yang turun dari air tenjun di buat dua kolam pemandian untuk mandi. Hingga tidak perlu repot repot untuk merasakan jernihnya air.
 |
| Air Terjun Benang Kelambu. Pictured by: M.Shadiqah |
Tempat wisatanya berada di kaki Gunung Rinjani, tepatnya di kabupaten Lombok Tengah, Kecamatan batukliang Utara, Desa Aik Berik, Dusun Pemotoh. Tempat ini sungguh telah menggugah mata para pengunjungnya, seakan mereka mendapatkan makanan begitu lezat. Namun makanan hanyalah urusan perut belaka, tetapi keindahan alam adalah tentang ketenangan jiwa serta mata yang selalu memuji sang pencipta.
Kabarnya, yang dilansir dari CNN Indonesia. Air terjun benang kelambu adalah tempat pemandian dewi Anjani, sosok bidadari yang begitu cantik rupawan-begitulah rumor yang beredar tentangnya.
 |
| Potret wisatawan menuju Air Terjun Benang Kelambu. Pictured by: M. Shadiqah |
Sebelum sampai pada air terjun, kita harus jalan sejauh 1 kilometer atau ketika tidak mau jalan, bisa menggunakan jasa ojek. Tetapi saya pada saat itu memilih untuk jalan karena memang tidak ada uang untuk membayar ojek, terlepas dari hal itu, sayapun menyadari sebuah hal ketika berjalan. Bahwa sungguh kita harus berusaha terlebih dahulu untuk menggapai apa yang kita inginkan. Kalaupun boleh saya sok tahu, vibes yang dirasakan ketika menggunakan ojek dengan yang jalan kaki sungguh akan berbeda. Seakan ada pesan yang coba disampaikan "kalau kamu ingin sesuatu maka berusahalah-begitulah pesan yang coba penulis rasa.
Berjalan kaki adalah proses menyatukan diri dengan alam. ketika menikmati jalan sembari melihat pemandangan di sebelah kiri dan kanan dipenuhi oleh pepohonan dengan begitu rindang seakan kita bisa berkomunikasi dengannya. Seakan terdengar begitu berlebihan, tapi Hukum alam memanglah seperti itu.
Seperti yang coba penulis sampaikan di awal, berwisata adalah tentang menenangkan diri, berhenti sejenak dengan ketidakpastian kehidupan untuk mencari kembali puzle yang hendak hilang dalam setiap langkah kehidupan. Esensi dari liburan bukanlah tentang tanggapan orang lain ketika hendak memposting foto di sosial media. Sebenarnya camera itu di didesain untuk sekedar mengabadikan momen dalam kehidupan, bukanlah untuk ajang pamer ataupun terlihat keren.
Kalaulah jiwamu tidak tenang juga ketika pergi liburan atau tidak merasakan kenikmatan yang diberikan alam. Maka perlu dipertanyakan kembali esensi liburan yang sebenarnya.
Tidak ada komentar: