Guna Pengoptimalan Pengelolaan Sampah, Mahasiswa KKN PMD UNRAM Kenalkan Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Media Budidaya Maggot di Desa Danger - LPM Sativa
Kamis, 27 Juli 2023

Guna Pengoptimalan Pengelolaan Sampah, Mahasiswa KKN PMD UNRAM Kenalkan Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Media Budidaya Maggot di Desa Danger

Pictured by Tim KKN
Hingga saat ini, sampah organik masih tidak dapat dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Kabupaten Lombok Timur khususnya Desa Danger, Kecamatan Masbagik. Masyarakat dengan mata pencaharian didominasi oleh kegiatan pertanian, menjadikan sampah yang dihasilkan di desa ini hampir 70% berasal dari sampah organik.

“Untuk saat ini sampah Desa Danger khususnya di Dusun Danger Utara langsung dibuang ke TPA tanpa ada pengelolaan terlebih dahulu. Setiap hari senin dan kamis sampah-sampah tersebut akan diantarkan oleh truk pembuangan sampah,” ujar Pak Kaspul selaku Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Danger.

Oleh karena itu, KKN PMD UNRAM 2023 lakukan terobosan untuk mengajak masyarakat Desa Danger memanfaatkan sampah organik sebagai media budidaya maggot sebagai upaya pengoptimalan pengelolaan sampah di desa.
Pictured by Tim KKN
Melalui kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2023 lalu, diinformasikan bahwa satu kilogram maggot bisa menguraikan dua sampai lima kilogram sampah organik setiap harinya. Jumlah ini bisa membantu pengurangan sampah organik secara signifikan. Maggot dapat digunakan sebagai pakan ternak karena proteinnya yang sangat tinggi yakni 40% hingga 50%. Cara budidaya Maggot pun tergolong mudah, alat yang dibutuhkan berupa kandang lalat BSF yang terbuat dari kayu atau papan yang bercelah sebagai tempat kawin Maggot, wadah kecil untuk penetasan telur, dan rak untuk tempat pembesaran maggot. Kandang ditutup kawat atau kasa dan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari.

Selain itu, bukan hanya berguna untuk mengurai sampah organik, maggot juga bernilai ekonomis. Bapak Lalu Supratman selaku narasumber dalam kegiatan sosialisasi tersebut memaparkan bahwa Maggot basah dijual dengan harga Rp7000 – Rp10.000 per kilogram sehingga dapat menjadi alternatif pakan ternak bagi para peternak unggas di Desa Danger, maggot kering juga memiliki nilai jual cukup tinggi dan potensial untuk dipasarkan dengan harga jual berkisar Rp125.000. Sementara itu sisa-sisa makanan atau yang bisa disebut dengan kasgot dari maggot dapat digunakan sebagai pupuk pengganti NPK bagi para petani.

Dalam pemanfaatan sampah organik sebagai media budidaya maggot mahasiswa KKN PMD UNRAM 2023 turut melibatkan pemuda dan karang taruna dari proses pembuatan kandang sampai dengan proses pemeliharaan maggot. Kegiatan sosialisasi ini pun disambut hangat oleh masyarakat dan diharapkan dapat memantik kepekaan masyarakat untuk dapat memanfaatkan sampah dengan maksimal.
Foto Bersama
“Dengan diadakannya kegiatan sosialisasi pada hari ini diharapkan dapat memberikan ilmu yang bermanfaat yang nantinya dapat diimplementasikan bagi bapak/ibu hadirin sekalian. Dengan pengolahan sampah organik melalui budidaya maggot ini kita juga dapat berkontribusi terhadap kelestarian bum,” tutup Ni Wayan Mulia Cahyani selaku Ketua KKN Desa Danger di akhir sambutannya. (Tim KKN)









Redaktur: Rn

Guna Pengoptimalan Pengelolaan Sampah, Mahasiswa KKN PMD UNRAM Kenalkan Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Media Budidaya Maggot di Desa Danger Reviewed by Team LPM SATIVA on 7/27/2023 Rating: 5 Pictured by Tim KKN Hingga saat ini, sampah organik masih tidak dapat dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Kabupaten Lombo...

Tidak ada komentar: