 |
Doc. LPM Sativa
(Gerbang Depan UNRAM) |
LPM-SATIVA, MATARAM (16/05/2019). Universitas Mataram rupanya mulai membenah diri dengan terus melakukan upaya peningkatan tingkat keamanannya. Tak mau kalah dengan Universitas besar lainnya, kali ini Universitas Mataram akan memberlakuan pintu masuk elektronik. Sistem tersebut akan diberlakukan secara tetap mulai Juni tahun 2019 mendatang.
Terdapat total hingga enam pintu masuk yang akan dibangun yang bersifat elektronik. Namun, hanya akan ada lima pintu elektronik yang akan aktif dibuka yaitu dua pintu masuk dan tiga untuk pintu keluar. Wakil Rektor II Dr. Kurniawan, SH.M.Hum lewat wawancara yang dilakukan mengharapkan dengan sangat masukan serta usulan dari mahasiswa perihal pintu mana saja yang sekiranya efektif untuk dibuka.
Terdapat total hingga enam pintu masuk yang akan dibangun yang bersifat elektronik. Namun, hanya akan ada lima pintu elektronik yang akan aktif dibuka yaitu dua pintu masuk dan tiga untuk pintu keluar. Wakil Rektor II Dr. Kurniawan, SH.M.Hum lewat wawancara yang dilakukan mengharapkan dengan sangat masukan serta usulan dari mahasiswa perihal pintu mana saja yang sekiranya efektif untuk dibuka.
Tujuan dari diberlakukannya pintu elektronik ini dibuat khususnya untuk seluruh civitas akademika Universitas Mataram, dan tidak boleh dimasuki oleh khalayak umum seperti yang selama ini terus terjadi. Selama ini, kita ketahui bersama bahwa kurangnya penjagaan ketat dipintu masuk menyebabkan tingginya tingkat kehilangan di Universitas Mataram.
Kebijakan seperti ini, tentunya akan meminimalisir tindak kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang diluar Universitas. “ Dengan adanya kebijakan ini maka tingkat keamanan dan kenyaman akan semakin meningkat” ungkap Kurniawan. Wakil Rektor II ini juga menambahkan “ Teknisnya setiap mahasiswa UNRAM akan diberikan kartu elektronik mahasiswa yang akan digunakan untuk di scan dimesin setiap pintu masuk dan keluar. Bagi mahasiswa yang tidak lagi berstatus mahasiswa maka harus mengembalikan kartu tersebut kepada birokrasi”.
Kebijakan seperti ini, tentunya akan meminimalisir tindak kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang diluar Universitas. “ Dengan adanya kebijakan ini maka tingkat keamanan dan kenyaman akan semakin meningkat” ungkap Kurniawan. Wakil Rektor II ini juga menambahkan “ Teknisnya setiap mahasiswa UNRAM akan diberikan kartu elektronik mahasiswa yang akan digunakan untuk di scan dimesin setiap pintu masuk dan keluar. Bagi mahasiswa yang tidak lagi berstatus mahasiswa maka harus mengembalikan kartu tersebut kepada birokrasi”.
Kebijakan ini akan diuji coba pada tanggal 29 Mei 2019 bertepatan dengan libur menyambut Idul Fitri pada saat sebagian mahasiswa libur, sehingga proses uji coba tidak terlalu kendala. Uji coba dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan yang di capai dalam penerapan sistem pintu elektronik tersebut. (Angga)
Tidak ada komentar: