Mahasiswa Faperta : Dear KPRM, - LPM Sativa
Minggu, 09 Januari 2022

Mahasiswa Faperta : Dear KPRM,

 


"Ketidakterbukaannya KPRM menciptakan berbagai ambiguitas dan kebingungan dikalangan mahasiswa. Mulai dari ketidakjelasannya Timeline setelah SK KPRM diperpanjang, hilangnya kabar panitia pelaksana pemira. Hal tersebut berimbas tidak hanya pada bagian eksekutif akan tetapi juga seluruh kalangan mahasiswa. Hasil mediasi pihak KPRM, DPM, Bawasra serta bakal calonpun tidak pernah dipublikasikan sampai saat ini oleh panitia pelaksana. Lalu dimanakah bentuk tanggung jawab, transparansi dan beban moril panitia pelaksana untuk menyelesaikan perkara ini."

- Cheang Chandra Kusuma, Ilmu Kelautan 2020.


"Kabarnya, SK KPRM selaku pelaksana sudah diperpanjang agar dapat melaksanakan PEMIRA dengan baik dan terjadwal hingga usai. Namun sebagai pelaksana, seakan-akan KPRM menghilang tanpa jejak. Kabar terbaru di akun Instagram @pemirafpunram terkait PEMIRA pun belum juga ada. SK Kepengurusan BEM Faperta tahun 2021 sudah berakhir. Dengan berakhirnya SK, sudah tidak ada lagi legal standing untuk mereka (BEM Faperta 2021) melaksanakan tugas dalam memperjuangkan hak mahasiswa. Apa mau dikata, ingin hati membantu namun tiada kuasa."

- Baiq Yusmi Mardiana, Agribisnis 2019.


"Lembaga tersebut harus sesegera mungkin memberikan informasi mengenai keberlangsungan pemira tahun ini karena imbasnya bukan hanya untuk ormawa dan ukm melainkan ke mahasiswa juga. Dengan hilangnya kabar dari mereka itu cukup membuktikan mereka hanya bermain main dan tidak serius dalam menyelesaikan tugasnya dengan ya bisa di bilang mereka pengecut karna tidak berani menyelesaikan apa yg sudah mereka mulai."

-Ismail


"KPRM Pertanian tidak berani mengambil sikap sampai sejauh ini, mengakibatkan PEMIRA di fakultas pertanian sangat molor dan tidak ada kejelasan. Sedangkan DPM fakultas pertanian seakan akan meninggalkan tanggung jawab nya sebagai lembaga tertinggi yang membentuk KPRM pertanian dengan berbagai macam polemik yang bermunculan saat ini. Sebagai mahasiswa pertanian UNRAM, mendorong kepada panitia penyelenggara PEMIRA fakultas pertanian untuk segera menuntas apa yang menjadi tugas dan kewajibannya dalam kontestasi perpolitikan di fakultas tercinta."

- Lalu Candra Prayuda, Kehutanan 2019


"KPRM adalah singkatan dari Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa. Organisasi mahasiswa atau bisa juga berbentuk Panitia Ad Hoc ini berperan sebagai pemegang otoritas penyelenggaraan Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRA) baik yang ada di tingkat fakultas maupun universitas. Jadi, jika dalam sistem ketatanegaraan ada KPU sebagai penyelenggara Pemilihan Umum sedangkan di ruang lingkup organisasi kemahasiswaan ada KPRM sebagai penyelenggara PEMIRA. Saya sebagai Mahasiswa Fakultas Pertanian Sejauh ini saya perhatikan KPRM fakultas pertanian sudah sangat maksimal dalam menyelengarakan Pemira ini. Terlihat jelas dari kinerja yang di lakukan, mulai dari penentuan Time Line pendaftaran sampai dengan waktu pencoblosan itu sangat tersistematis. Kebijakan yang di keluarkan sangat transparansi tanpa ada yang di tutup tutupi. Dan yang paling saya sorot dari KPRM ini yaitu ke independenan nya dalam menghadapi intervensi dari luar dan saya temukan di KPRM fakultas pertanian ini. Besar harapan saya dengan adanya KPRM ini, kiranya penyelenggaraan PEMIRA dapat berlangsung dengan baik dan tersistematis, dengan menjunjung asas pemilu LUBER dan JURDIL.

Perbanyak Membaca, Agar Ke dungu an tidak mengakar" IZR 2022."

- IZR, Kehutanan


"Sifat dari tugas KPRM yang dimana kita tau bahwa KPRM dan bawasra itu dibentuk oleh dpm yang kemudian ajukan legalitasnya ke birokrasi fakultas. Karena KPRM dan bawasra ini bersifat independen yang tidak bisa dan tidak boleh di intervensi oleh pihak manapun. Posisi KPRM saat ini tugas dan fungsinya itu sudah benar karena KPRM ini hanya bertugas sebagai pelaksana pemindahan kekuasaan yang dimana sebelumnya aturan dan yang lainnya sudah dibuat oleh DPM dan hanya melanjutkan apa yang sudah dibuat oleh dpm itu sendiri. Jadi, yang diributkan oleh tim pemenangan dari bakal calon ketua dan sekretaris bem (BERANI) ini kan masalah persyaratan calon dan dari tim BERANI ini masih ada yang belum lengkap sehingga KPRM mengeluarkan berita acara tentang verifikasi berkas dan dari tim berani tidak lolos karena memang ada yang tidak lengkap. Setelah mereka bertemu wd 3 dan ketemu dekan supaya diloloskan tapi penjelasan dari KPRM yang kami terima mereka tidak diloloskan karena masih ada yg kurang setelah itu mereka bertemu birokrasi universitas dalam ini juga mereka sudah cacat prosedur yang seharusnya mereka lakukan yaitu bersurat ke bawasra, KPRM dan dan juga DPM sebelum mereka ketemu dengan pimpinan birokrasi kampus."

-Risnayadi, Agroekoteknologi, 2015


"Pandangan saya terhadap berita miring yang sedang menimpa KPRM dan DPM, yang kebetulan juga saya sempat menjadi bagian dari KPRM tahun sebelumnya, memang mungkin ada beberapa kekurangan dalam progres kerja dari KPRM, dari segi  teknis dan timeline yang kurang sesuai. Juga di dalam kinerja pengawasan DPM sepertinya menjadi sorotan utama belakangan ini. Menurut saya sendiri hal-hal tersebut seharusnya bisa lebih dikomunikasikan secara baik-baik dan jelas. Kita sudah sama-sama dewasa sebagai mahasiswa, maka tidak ada salahnya untuk di kroscek bersama, terkait apa saja yang sudah disusun oleh KPRM. Karena saya percaya, orang-orang yang tergabung didalam KPRM pasti netral atau dalam kata lain tidak ada setir menyetir didalamnya. Semua bisa dibicarakan dengan kepala dingin." ✌🏻

- Caesario Agustiandi M., Kehutanan 2017


"Saya melihat aktifitas KPRM di pertanian sangat membutuhkan bantuan dari kita semua, kepercayaan dan harapan kita harus selaras dengan tindakan kita dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah kontestasi politik kampus'di Unram khusus nya pertanian. sebagai mahasiswa pertanian saya mendorong KPRM agar mampu kembali pada independensi sebagai lembaga penyelenggara. Dan apapun keputusan KPRM jika tidak bertentangan dengan turunan aturan di Dpmf maka kita harus legowo menerima nya dan membantu mensukseskan pemira tersebut. sebagai mahasiswa kita harus bisa menghargai kinerja seseorang dalam menyelesaikan kegiatan yang dijalankan."

- Roman Ongka Wijaya, Agribisnis 2017


KPRM Faperta :

(Clarita) 

Mahasiswa Faperta : Dear KPRM, Reviewed by Team LPM SATIVA on 1/09/2022 Rating: 5   "Ketidakterbukaannya KPRM menciptakan berbagai ambiguitas dan kebingungan dikalangan mahasiswa. Mulai dari ketidakjelasannya Timeline...

Tidak ada komentar: