Kelanjutan Cerita PEMIRA Faperta - LPM Sativa
Senin, 17 Januari 2022

Kelanjutan Cerita PEMIRA Faperta


SK KPRM diperpanjang sekali lagi hingga Kamis, 27 Januari 2022, berkaitan dengan berakhirnya perpanjangan SK KPRM sebelumnya terhitung pada Kamis tanggal 13 Januari 2022. Dengan adanya SK yang baru ini KPRM menentukan timeline baru terkait PEMIRA BEM Faperta. 


Beberapa hari sebelumnya diterbitkan Berita Acara tepat pada hari Rabu tanggal 12 Januari 2022 yang meloloskan kedua pasangan calon BEM. Setelah sebelumnya, pada Sabtu, 25 Desember 2021 telah terbit Berita Acara yang tidak meloloskan salah satu pasangan calon karena  tidak memenuhi syarat administrasi. 



Bersumber dari Evi Nurhaliza selaku sekretaris KPRM, sebelumnya akan dikeluarkan Berita Acara pemilihan secara aklamasi dikarenakan hanya satu pasangan calon yang dinyatakan lolos. Namun, adanya tuntutan dari pasangan calon yang tidak lolos kepada pihak birokrasi. Berakar dari ini dilakukan audiensi oleh pihak birokrasi melibatkan KPRM, BAWASRA, dan DPM sebanyak 9 kali. Pada audiensi ke 9 ketua KPRM yang sedang KKN berhalangan untuk hadir sehingga diwakili oleh sekretaris KPRM. Audiensi ini dihadiri Dekan Faperta, Wakil Dekan III Faperta, dan Kepala Bagian Kemahasiswaan serta pasangan calon yang melayangkan tuntutan agar diloloskan. Dalam audiensi ini, pihak dekanat meminta KPRM mengeluarkan surat pernyataan yang ditandatangani pasangan calon tersebut, yang menyatakan kesediaan mengundurkan diri jika menang dalam proses pemilihan. 

Dalam pemilihan ini pihak KPRM melalui Evi Nurhaliza, menegaskan Pemira akan dilakukan secara offline atau langsung sesuai agenda awal tanpa adanya perubahan.

Namun, keputusan ini mendatangkan protes dari beberapa pihak. Disampaikan oleh seorang mahasiswa Kehutanan angkatan 2019, "PEMIRA Fakultas Pertanian secara offline tahun ini tidak relevan untuk diterapkan mengingat banyak mahasiswa pertanian yang berada di luar daerah, sedang dalam proses KKN, dan masih dalam masa pendemi."

Sejalan dengan itu, seorang mahasiswi Budidaya Perairan angkatan 2019 juga angkat bicara, "Pelaksanaan pemilihan secara offline sangat disayangkan, melihat vitalnya peran BEM itu sendiri sehingga diperlukan suara mahasiswa sebagai penentu. Mengingat mahasiswa semester 7 saat ini sedang dalam masa KKN, yang mempengaruhi penggunaan hak suara mereka. Lokasi KKN sendiri bukan hanya disekitar kota Mataram, namun tersebar di seluruh pulau Lombok dengan jarak yang jauh serta tanggungjawab program kerja dan timeline kegiatan masing-masing. Kita lihat bersama pula perkuliahan yang saat ini secara online dan kegiatan offline pun dibatasi, waktu pelaksanaan pemira dilakukan dalam libur semester, serta beragam kesibukan mahasiswa seperti magang ataupun survei lokasi PKL. Pada tanggal 24 tersebut juga bertepatan dengan konsultasi dan pengisian KRS yang mempengaruhi perkuliahan satu semester mendatang. Sehingga diharapkan pihak penyelenggara mempertimbangkan hal tersebut." (Clarita, Erna, Tia). 

Kelanjutan Cerita PEMIRA Faperta Reviewed by Team LPM SATIVA on 1/17/2022 Rating: 5 SK KPRM diperpanjang sekali lagi hingga Kamis, 27 Januari 2022, berkaitan dengan berakhirnya perpanjangan SK KPRM sebelumnya terhitung pada ...

Tidak ada komentar: