Sosok WD II Baru Faperta Unram - LPM Sativa
Selasa, 08 November 2016

Sosok WD II Baru Faperta Unram

Kerja Keras Adalah Kunci Kesuksesan


WD II :  Prof. Dr. Ir. A. Farid Hemon, M.Sc 
www.lpmsativa.com, Prof. Dr. Ir. A. Farid Hemon, M.Sc atau Wakil Dekan II Faperta Unram yang baru menjabat ini memiliki sejarah hidup yang cukup berat. Tanggal 13 bulan April tahun 1963 di kabupaten terpencil beliau dilahirkan, dan dibesarkan dari sosok  ibu yang pekerja keras serta ayah yang disiplin. 

Pada tahun 1982 Beliau  menamatkan SMA (Sekolah Menengah Atas) di kabupaten Dompu. Pada tahun itu pula, Beliau menginjakkan kaki pertama kali di Kota Mataram, dengan bekal yang sudah disiapkan dari kedua orang tuanya untuk kuliah di Fakultas Pertanian.  Semasa SMA sampai duduk di bangku kuliyah beliau dijuluki si Kutu Buku. Tahun 1982 merupakan tahun dimana teknologi belum secanggih sekarang, rindu terhadap kampung halaman, bertemu dengan keluarga menjadikan kondisi yang sulit saat itu. Teknologi kumunikasi sangat minim bahkan tidak ada alat komunikasi jarak jauh yang seefektif sekarang,  namun kondisi ini yang membuat beliau tetap semangat untuk merintis karir di Fakultas Pertanian.


Tahun 1984 karirnya di bidang akademikpun mulai dirintis. Berawal dari semester tiga, pada saat itu beliau diangkat menjadi  Coass kimia An-orgaik. Perjalanan karir beliau terus berkembang sampai pada akhirnya di tahun 1987, beliau menjadi Wisudawan terbaik (Coumlaude) untuk gelar S1.
Pada tahun 1988 Prof. Farid (sapaan akrabnya) ini, mengikuti tes sebagai calon Pegawai Negri Sipil (PNS) dan beliau lulus. Kemudian pada tahun 1989 beliau diangkat sebagai calon PNS pada bulan Febuari 1989   beserta dengan  surat kuasa (SK). Setelah itu beliau tetap berkarir dan membantu dosen-dosen senior untuk mengajar walaupun tampa honor, karena moto hidupnya adalah 

saya tidak mencari uang, karena  tetap dipercaya oleh orang itu merupakan penghargaan yang luar biasa

Kemudian tahun 1990 Prof Farid mengikuti Pra Jabatan, beliau diangkat sebagai PNS penuh. Pada saat itu beliau belum menikah karena niatnya, harus melanjutkan S2 dulu baru menikah namun Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Dari tahun 1990-1992 beliau menunggu untuk berangkat melanjutkan S2 nya, namun pada saat itu juga ada kebijakan yang mengharuskan mahasiswa muda harus S2 keluar negeri. Niat awalnya yang ingin melanjutkan ke Universitas Pajajaran (Unpad) ditahan oleh Rektor karena kebijakan.


 Seiring berjalannya waktu, si Kutu Buku ini mendapatkan calon isteri kemudian Pada tahun 1994 beliau menikah. Dengan suasana masih pengantin baru beliau mendapatkan beasiswa ADB  (Asian Development Bank) untuk melanjutkan S2. Beliau memilih beasiswa ini karena Ragional yang berada di Filipina. Di University Of Filipina Los Banos ( UPLB ) yang di kelola oleh SERKA yaitu Beasiswa Perkumpulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan se-Asia Tenggara. kemudian tahun 1995 sampai 1997 beliau menyelesaikan pendidikan S2 selama 2 tahun. Prinsifnya tidak suka lama-lama kuliyah, itu dibuktikan dengan  beliau yang ditawarkan untuk memperpanjang beasiswanya selama  6 bulan di Filipina namun, beliau lebih memilih untuk pulang ke Indonesia untuk bertemu dengan keluarganya.



Pada tahun 2002 sosok pekerja keras ini, kembali melanjutkan pendidikan S3 di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada awalnya beliau sudah dipanggil untuk melanjutkan S3 di Filipina tetapi karena beasiswa tersebut tidak bisa membawa keluarga, maka beliau mengurungkan niatnya. Dulu beliau sudah sengsara meninggalkan keluarga selama 2 tahun, “Memang karir itu nomor satu tapi kalau keluarga berantakan saya tidak mau”, karena keinginannya untuk menyeimbangkan karir dengan keluarga. Prof. Farid berangkat pada tahun 2002 dan kembali pada awal 2007, pada saat itu beliau ditunjuk untuk mengelola Jurusan Budidaya Pertanian,  beliau mampu mengembangkan atmosfer pada Jurusan Budidaya Pertanian. Sehinga pada  tahun 2009 Prof. Farid diangkat sebagai Sekretaris Jurusan Budidaya Pertanian.


Dalam perjalanannya tahun 2010-2011 beliau merangkap jabatan sebagai ketua dan sekretaris Jurusan karena Ketua Jurusan Budidaya pada saat itu diangkat menjadi Dekan Fakultas Pertanian. Pada tahun itu pula beliau pernah berkompetisi menjadi Wakil Dekan I tetapi tidak b bernasip karena Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Pada tahun 2012 sampai 2013 Prof. Farid diangkat menjadi Sekretaris Lembaga Penelitian (PLT) selama 1 tahun 3 bulan. Kemudian awal tahun 2013 Prof. Farid  dilantik sebagai Dikpinitif tetapi pada saat itu juga beliau sedang proses pengurusan untuk Guru Besar. Namun, beliau tidak mau dilantik sebagai Dikpinitif karena akan menjadi penghambat proses Guru Besar sehingga beliau menjadi PLT cukup lama. Pada saat itu juga beliau memegang untuk masa penjabatan.

Pada tahun 2014 Prof. Farid ditunjuk  menjadi Ketua Penyusun Boring Akreditasi  Jurusan Agroteknologi. Kemudian di tahun 2015 Prof. Farid berangkat untuk menunaikan Ibadah Haji, sambil menunggu proses untuk Guru Besar. Pada bulan November 2015 tiga hari setelah kepulangan menunaikan Ibadah Haji beliau mendapatkan informasi bahwa proses Guru Besar lulus dalam pemeriksaan. Pada tanggal 1 Desember 2015 Prof. Farid mendapatkan Surat Kuasa  (SK) untuk Guru Besar yang menjadikan Prof. Farid manjadi Profesor yang ke-15 di Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

Perjalanan berikutnya dari Prof. Farid  adalah susesi tentang Wakil Dekan II dan beliau mencoba mendaftar, keinginan beliau tidak semerta-merta ambisi sendiri tetapi dukungan dan jaminan dari orang-orang terdekat. Karena dalam islam tidak boleh meninta-minta jabatan itu yang Prof. Farid tetap pegang sampai sekarang.


 Prof Farid tidak ingin terkesan meminta-minta jabatan, dari gelar beliau yang sudah Guru Besar untuk mencari pekerjaan tidaklah sulit, itu di buktikan dengan setiap tahun beliau mendapatkan dua judul penelitian dari menteri kebudayaan yang kisaran dananya mencapai Puluhan sampai Ratusan juta rupiah. Dengan niat Basmalah dan dukungan dari keluarga, pada tanggal 23 mei 2016 Prof. Farid dilantik menjadi Wakil Dekan II. 

Prof. Farid mensukuri dari awal perjalanannya untuk merintis karirnya samapai saat ini beliau tidak pernah menghadapi kendala atau halangan. Karena beliau selalu berdoa setiap waktu dan setiap Solatnya agar dijauhi oleh halangan dan hambatan.



Sosok WD II Baru Faperta Unram Reviewed by Redaksi V 091 on 11/08/2016 Rating: 5 Kerja Keras Adalah Kunci Kesuksesan WD II :  Prof. Dr. Ir. A. Farid Hemon, M.Sc   www.lpmsativa.com , Prof. Dr. Ir. A. Farid Hemo...

Tidak ada komentar: