Mataram, LPM_SATIVA. Wisuda adalah suatu proses pelantikan kelulusan
mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas. Biasanya
prosesi wisuda diawali dengan prosesi masuknya Rektor dan para Wakil Rektor dengan
Dekan dari masing-masing Fakultas yang ada di Universitas Mataram (Unram), guna mewisudakan para calon wisudawan. Setelah
acara selesai, tidak asing bagi para wisudawan untuk foto-foto bersama dengan orang tua,
teman-teman serta suami/istri atau pasangan wisudawan/wisudawati.
Universitas Mataram sendiri wisuda dilakukan selama dua periode yaitu
periode pertama pada bulan Maret 2016 lalu dan periode kedua pada bulan Oktober
2016 ini. Acara wisuda pada periode Oktober sendiri dilaksanakan selama tiga hari yaitu
pada tanggal (24-26/10/2016)
Mahasiswa Cumloude () (penghargaan
terhadap mahasiswa yang lulus dengan IPK diatas 3,5, tidak pernah mengulang
satu mata kuliah pun serta wisuda tepat waktu). Selama pelaksanaan wisuda yang
berlangsung selama tiga hari ini, setiap hari pertama sampai hari ketiga akan diwakili oleh mahasiswa-mahasiswa yang
mendapat penghargaan Cumloude.
Mahasiswa-mahasiswi Cumloude memiliki
cara tersendiri dalam mengatur waktu mereka masing-masing. “Cara memanage waktu antara akademik dengan
organisasi tidak terlalu susah bagi saya, karena saya akan memprioritaskan apa
yang menjadi kewajiban saya terhadap orang tua saya. selanjutnya saya akan
mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab saya baik di akademik maupun di
organisasi, ujar Elda salah satu Mahasiswi cumloude”.
Menurutnya Dalam proses belajar ini dia
tidak memiliki cara belajar yang khusus, biasanya dia belajar dari tugas-tugas
yang diberikan oleh dosen untuk mata kuliah apapun, dari tugas tersebut dia
mencoba memahami maksud dan tujuan dari matakuliah yang diberikan oleh dosen
sehingga pada nantinya bisa menjawab pada saat ujian. dia merasa lulus dengan
predikat cumloude bukan karena dia
pintar tapi karena saya rajin dalam menjalankan setiap apapun yang ditugaskan
oleh dosen dan kemampuan untuk menjawab ujian.
Ditemui di tempat terpisah Rika Sulistiyani yang termasuk dalam salah
satu Mahasiswi cumloude juga mengatakan
“Jujur saja kalau untuk memanage
waktu secara khusus saya tidak pernah. Saya membiarkan waktu saya berjalan aja
dan kalau ada kegiatan di organisasi ya saya jalani sedangkan kalau ada
kegiatan-kegiatan yang mengarah ke akademik ya saya jalani aja sesuai dengan
keadaan. Gak ada cara khusus untuk memanage
waktu”.
Selain itu mahasiswa/mahasiswi yang mendapat predikat cumloude memiliki cara tersendiri dalam
belajar pada saat mereka masih di jenjang perkuliahan. “Kalau msalah belajar
saya tergolong Mahasiswa yang malas belajar. Setiap ujian atau UTS saya
belajarnya H-1 sebelum ujian. Kalau saya punya tugas biasanya juga saya
kerjakan H-1 sebelum tugas itu dikumpulkan. Untuk belajar, ya mungkin saya bisa
dibilang malas belajar” jelas Rika.
Setiap Mahasiswa yang telah masuk ke jenjang semester atas dan telah
mendapat cukup SKS berhak mengambil matakuliah Skripsi, dimana menandakan
Mahasiswa tersebut akan segera mendapatkan gelar sarjana tetapi dengan catatan
harus sudah menentukan dosen pembimbing dan juga telah siap mengajukan judul
skripsi. Dalam mengajukan judul skripsi. Elda mengatakan “Untuk awal pengajuan
judul skripsi saya bersyukur kepada Allah SWT karena saya diberikan kemudahan
dalam menetukan judul-judul skripsi yang diinginkan dan dapat langsung diterima
oleh kedua dosen pembimbing saya. Judul yang saya ajukan pada saat awal, saya
berfikir untuk mengajukan judul skripsi apa. Yang difikirkan oleh saya entah
kenapa saya hanya berfokus kepada komuditi buah-buahan. Judul yang diajukan
pada saat itu bermacam-macam, saya berjuang penuh untuk bisa mendapatkan
skripsi yang hanya berfokus pada buah-buahan, dan judul yang diterima oleh
kedua dosen pembimbing “Analisis
Permintaan Jus Buah Di Kota Mataram Yaitu Kasus Pada Usaha Kaki Lima”.
Saat proposal dan kuisioner telah diterima oleh masing-masing dosen
pembimbing skripsi, menandakan bahwa Mahasiswa itu telah siap turun kelapangan
untuk penelitian. Pada saat itu besar kemungkinan Mahasiswa mendapat kesulitan
utnuk mewawancarai responden mereka masing-masing. Tetapi disini Elda
mengatakan “Sekali lagi saya bersyukur kepada Allah SWT arena diberikan
kemudahan, diberikan kelancaran dalam proses pengerjaan skripsi saya dari awal
sampai akhir, saya tidak menemui kendala yang berarti yang sangat berat bagi
saya dalam saya turun penelitian. Pada saat saya penelitian semua responden
saya sangat terbuka sangat baik sekali mau menjawab setiap pertanyaan saya,
sangat mau bekerjasama. Mungkin yang bukan menjadi kendala yang yang besar juga
sih saya rasa pada saat saya bertanya pada penjual jus buah kaki lima disitu
saya harus membeli jus buah terlebih dahulu baru saya bisa menanyakannya”.
Sedangkan Rika mengatakan “Kesulitan
yang saya hadapi waktu turun lapangan itu adalah terjun kelapangan itu sendiri
karena saya kurang bisa berinteraksi dengan masyarakat dan menggunakan bahasa
lokal. Namun dalam penelitian saya dibantu oleh sahabat saya sahabat terdekat
saya sehingga pada saat turun lapangn saya hanya penelitian selama empat hari.
Sebelum saya turun ke lapangan sempat macet karena kesulitan untuk memulainya
karena ketakutan untuk berinteraksi kepada masyarakat”. Rika termasuk salah
satu Mahasiswi yang tergolong cepat dalam penelitian, dia mengatakan
“Penelitian saya memang tergolong cepat karena memang saya mengejar target
karena menurut saya proposal saya itu memang sudah sangat terlambat jadi saya
kejar target untuk selesaikan penelitian ini secepat mungkin”.
Setiap Mahasiswa cumloude
pasti memiliki tips and trick tersendiri untuk dapat wisuda tepat waktu dan
mendapatkan predikat cumloude. “Yang
bisa saya sampaikan, kita tidak harus menjadi seorang yang pintar untuk dapat
lulus dengan predikat cumloude, cukup
dengan kita rajin mengerjakan apa yang diberikan oleh dosen, kita mampu
menjawab ujian dan menjalankan semuanya dengan baik dan benar, tidak sering
bolos kuliah dan dapat memanage waktu antara organisasi dengan akademik apabila
mengikuti organisasi, itu saja. Ujar Elda”.
Berebeda dengan Elda Rika mengatakan “Kalau tips untuk memanage waktu
saya punya moto yaitu prioritaskan mana yang lebih prioritas jadi disamping
akademik atau organisasi kedusnya itu penting tapi ada yang lebih penting jadi
saya kerjakan apa yang lebih penting dari kegiatan yang penting tersebut”. (Kaspy)
Tidak ada komentar: