LPM SATIVA-Ribuan Mahasiswa dari berbagai kampus di Nusa Tenggara Barat dan beberapa masyarakat Mataram turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Provinsi NTB pada Selasa, (6/9) dalam rangka menolak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang berlaku sejak Kamis, (3/9). Adapun poin tuntutan pada aksi ini, yaitu:
- Menuntut DPRD Provinsi NTB untuk menolak secara tegas keputusan Presiden dalam menaikkan harga BBM bersubsidi
- Mendesak DPRD Provinsi NTB untuk tegas menuntut presiden dalam menunda proyek strategis nasional dan alihkan anggaran tersebut untuk subsidi BBM
- Mendesak DPRD provinsi NTB untuk tegas menuntut pemerintah pusat agar mengendalikan harga bahan pokok
Massa aksi yang mendatangi kantor DPRD mulai pukul 08.00 wita sampai Adzan Dzuhur berkumandang ini belum membuahkan hasil. Bahkan sampai salah satu mahasiswa Adzan di tengah aksi demo di depan kantor DPRD menyita perhatian.
Dalam pengamatan Team LPM Sativa, suasana aksi semakin tegang dan memanas karena adanya kegagalan audensi antara massa aksi dengan pihak DPRD. Kegagalan tersebut menyebabkan massa aksi tetap memaksa masuk hingga terjadi aksi saling mendorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian di depan gerbang dan gerbang pun berhasil dicopot massa aksi hingga berakhir penyemprotan water cannon oleh petugas keamanan.
Padahal sebelumnya telah ada kesepakatan antara 4 orang perwakilan Humas dengan pihak DPRD yang disampaikan melalui Koordinator Umum (Kordum) bahwa mahasiswa dapat masuk ke gedung DPRD dengan jaminan tidak ada tindakan anarkis. (Tiara, Helmi, Nina, Rosy, Daeng)
Tidak ada komentar: