Pic. Sampah tidak pada tempatnya |
Sampah di Fakultas Pertanian dibagi menjadi 3 yaitu organik, anorganik, dan B3 yang dapat dilihat pada tong sampah yang disediakan di Fakultas. Permasalahan utama sampah di Fakultas Pertanian adalah sampah anorganik seperti plastik kemasan produk, botol plastik, hingga puntung rokok yang dibuang sembarangan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya fasilitas tempat sampah yang tersedia di Fakultas Pertanian, terutama di tempat-tempat yang strategis atau tempat mahasiswa biasa berkumpul.
Pic. tong sampah |
Meninjau lebih lanjut terkait kurangnya fasilitas kebersihan yang memadai di Fakultas Pertanian saat ini, mengakibatkan jumlah sampah yang dihasilkan oleh mahasiswa menumpuk diatas meja bundar, sebagian pula dibiarkan diatas gazebo bahkan di tempat-tempat yang tidak bisa dijangkau oleh tenaga kebersihan.
Jadi, apa yang harus dilakukan?
Penting untuk mencari solusi yang memungkinkan Fakultas Pertanian agar menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan baik sembari mengatasi masalah sampah dengan efektif. Salah satunya adalah dengan cara dialog kerjasama antara pihak-pihak terkait agar masalah ini dapat diatasi lebih baik. Baik penuntasan kurangnya fasilitas kebersihan oleh pihak birokrasi, maupun sosialisasi kesadaran diri bagi para mahasiswa.
Selain itu, mahasiswa yang menjadi pelaku utama penghasil sampah di fakultas pertanian juga harus dilibatkan untuk mendukung pengendalian sampah yang ada di fakultas pertanian. Kebiasaan buang sampah dan tingkat kesadaran mahasiswa yang buruk harus diperbaiki ke arah yang semestinya.
Pic. Sampah tidak pada tempatnya |
Di samping itu, kurangnya tenaga kebersihan di fakultas pertanian dibandingkan dengan volume sampah yang lebih banyak membuat pegawai kebersihan kewalahan. Maka dari itu sangat perlu adanya kerjasama antara seluruh elemen mulai dari staf birokrasi, tenaga pengajar dan mahasiswa untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kesadaran masing-masing.
Tidak ada komentar: