Aksi ini menuntut dua hal yaitu menagih janji terkait gerakan mahasiswa pada 24 September 2019 yang telah disepakati namun pihak birokrasi belum memberikan tindakan lanjutan dan poin tuntutan baru. Adapun tuntutan dalam aksi ini yaitu Mendesak Birokrasi UNRAM untuk mengeluarkan SK Pengembalian UKT Mahasiswa yang hanya memprogramkan Skripsi dan mampu Yudisium di semester tersebut serta Mendesak Birokrasi Universitas Mataram untuk mengeluarkan kebijakan Pemotongan UKT sebesar 50% bagi mahasiswa Universitas Mataram selama masa darurat covid19.
Gerakan ini didasari oleh kondisi keuangan mahasiswa di tengah pandemi yang rata-rata mengalami penurunan pendapatan dan tidak digunakannya fasilitas kampus oleh mahasiswa selama masa darurat ini. Gerakan ini juga sebagai tindak lanjut atas keresahan yang dirasakan mahasiswa dengan diakomodir oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) serta lembaga/organisasi mahasiswa se-Universitas Mataram
"Kita akan segera meminta pernyataan sikap dari kampus, dan ketika kemudian tidak ada kita akan buat gerakan lagi", ujar Irwan.
"Jika pihak Birokrasi UNRAM itu sendiri tidak mampu mengindahkan apa yang menjadi poin penting tuntutan kita pada hari ini, tentu kita tidak akan berdiam diri dan tidak akan berhenti disini saja serta akan melakukan aksi besar-besaran. Agar apa yang menjadi komitmen dan harapan kita ini dapat diterima oleh pihak Birokrasi", lanjut Fajar.Aksi media ini dilakukan dengan mengunggah seruan terkait tuntutan pada media sosial seluruh organisasi mahasiswa dan media sosial masing-masing mahasiswa pada waktu yang bersamaan.
Dari aksi yang dilakukan, telah mendapatkan respon dari pihak birokrasi dan akan dipertimbangkan. Diharapkan dengan adanya aksi ini, pihak birokrasi dapat mempertimbangkan tuntutan mahasiswa dan dapat memberikan kebijakan yang tepat sebagai jawaban atas keresahan yang dirasakan mahasiswa. (Team LPM SATIVA)
LOVE YOU LPM FAPERTA KU
BalasHapusUwwwaahhhh
BalasHapusSemangat trus post beritanya
BalasHapusSemangat trus post beritanya
BalasHapus