LPM SATIVA – Penyegelan ruang sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pertanian Universitas Mataram dilakukan Rabu (1/9) malam oleh sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian. Penyegelan ini dilakukan bukan tanpa alasan, mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) melakukan penyegelan berdasar pada sikap pihak BEM yang tidak mengindahkan kesepakatan sidang evaluasi. Hal ini menyebabkan tertundanya kegiatan sidang yang membuat para peserta sidang menunggu cukup lama. Pihak DPM kemudian mengeluarkan surat peringatan pertama untuk pihak BEM pada hari Rabu, 1 September 2021 tepatnya pukul 20:12 yang ditandatangani oleh Abeng Islami Mulya selaku ketua DPM Fakultas Pertanian. Hingga penyegelan dilangsungkan Ketua BEM belum berada di tempat.
Pihak BEM disangkakan melanggar peraturan mahasiswa tahun 2015 Nomor 10 /tap/DPM/feum/5/2015 Bab 4 tentang Fungsi Lembaga yang berbunyi Evaluasi Badan Eksekutif Mahasiswa yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Mahasiwa serta melanggar ketetapan persidangan Nomor 007/ tap/ DPM/feum/ 8/ 2021 tentang waktu persidangan yang mulanya dipending sampai pukul 09:00 WITA, tetapi tidak juga dihadiri oleh pihak Badan Eksekutif Mahasiswa dengan tidak memiliki alasan berdasar, ujar Sofianto selaku ketua komisi 2 pengawasan Dewan Perwakilan Mahasiswa.
"Saya setuju sekretariat BEM disegel karena sekelas badan tertinggi di fakultas keluar dari sidang dan tidak menghargai tata tertib sidang, itulah sebabnya teman-teman ORMAWA melakukan penyegelan karena BEM dirasa sudah tidak punya harga dirinya," tambah Lalu Sesar Nuranggis Tautama selaku ketua umum BSS.
(Rosyda)
Tidak ada komentar: