Isu tentang pembekuan Media Unram sekarang menjadi salah satu topik terhangat di kalangan mahasiswa Universitas mataram, Vibian rahmat selaku salah satu mahasiswa Fakultas Pertanian ditanyakan tentang isu pembekuan Media Unram “ sejauh pengetahuan saya yang saya dengar dari teman-teman Ormawa karna saya juga temasuk aktivis kampus, Media Unram harus mengosongkan sekertariatnya sudah beberapa bulan yang lalu, namun tidak tahu dari artian apa tapi yang pasti mereka disuruh mengosongkan sekertariatnya”, sehingga tidak ada kejelasan bagi Media Unram. “ pembekuan Media dikarenakan adanya peliputan yang terkait dengan isu-isu yang ada di rektorat universitas Mataram” tambahnya.
Ditemui di sekret Media Unram (3/12) Sultan Anwar selaku Pemimpin Umum dari Media unram menegaskan bahwa “Media Unram belum dibekukan sampai hari ini, itu hanya sebatas ucapan lisan dari pihak Birokrasi Unram terutama dari pihak WR III ( Wakil Rektor Tiga )”
Menurutnya jika birokrasi Unram mau membekukan Media, pihak birokrasi harus mengeluarkan SK kepengurusan untuk tahun ini dulu, baru bisa mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pembekuan. Hal mendasar yang membuat pihak birokrasi ingin membekukan kepengurusan Media adalah “ bahwa media tidak satu visi dengan unram yang ingin meraih 3 GO ( Go Nasional, Go asia, Go internasional ) mereka menginginkan berita yang negative itu tidak usah diberitakan, beritakanlah berita yang bersifat positif saja. Birokrasi Unram berencana menjadikan Media sebagai humas, agar bisa satu visi dengan Humas, tapi pada hakekatnya Pers itu bukan humas tapi pengontrol sosial” pungkasnya.
Ditanya wartawan SATIVA, Apa tindakan Pengurus media Unram dengan Pernyataan Pembekuan dari Birokrasi Tersebut ?
Pria yang kerap disapa Sulton ini menjawab “Setelah mendengar isu akan dibekukannya Media Unram, kami melakukan rapat, langkah pertama kami adalah mengirimkan surat tertutup kepada pihak Rektorat, dimana langkah itu merupakan langkah diplomasi dan kami mengundang, tapi beliau tidak bisa menghadiri karena beliau sedang sibuk, lalu kami diundang untuk menghadap ke bapak WR III, di sana diplomasinya hanya sepihak, hanya pihak WR3 saja yang bisa ngomong”.
Untuk kedua kalinya pihak media mengirim surat lagi ke pihak rektorat untuk bertemu dengan Rektor, akan tetapi surat dari Media tidak digubris oleh pihak rektorat, dan pada hari kamis, 29 Oktober 2015 sekitar pukul 08.00 WITA WR III, kabag kemahasiswaan, dan beberapa staf melakukan sweeping di gedung PKM, disana kabag kemahasiswaan Unram meminta pengurus UKPKM Media mengangkat kaki dari sekertariat Media Unram, dan mengemas segala barang dengan batas waktu sampai hari minggu (1/11), Jika tidak pihak birokrasi Unram akan mengutus satpam Untuk membereskan semuanya. “Akan tetapi sekertariat Media Unram sampai saat ini belum juga dikosongkan”. Jelasnya Mengakhiri
Sampai diterbitkannya berita ini Pihak Birokrasi Unram belum bisa ditemui Wartawan. (Adrian)
Ditemui di sekret Media Unram (3/12) Sultan Anwar selaku Pemimpin Umum dari Media unram menegaskan bahwa “Media Unram belum dibekukan sampai hari ini, itu hanya sebatas ucapan lisan dari pihak Birokrasi Unram terutama dari pihak WR III ( Wakil Rektor Tiga )”
Menurutnya jika birokrasi Unram mau membekukan Media, pihak birokrasi harus mengeluarkan SK kepengurusan untuk tahun ini dulu, baru bisa mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pembekuan. Hal mendasar yang membuat pihak birokrasi ingin membekukan kepengurusan Media adalah “ bahwa media tidak satu visi dengan unram yang ingin meraih 3 GO ( Go Nasional, Go asia, Go internasional ) mereka menginginkan berita yang negative itu tidak usah diberitakan, beritakanlah berita yang bersifat positif saja. Birokrasi Unram berencana menjadikan Media sebagai humas, agar bisa satu visi dengan Humas, tapi pada hakekatnya Pers itu bukan humas tapi pengontrol sosial” pungkasnya.
Ditanya wartawan SATIVA, Apa tindakan Pengurus media Unram dengan Pernyataan Pembekuan dari Birokrasi Tersebut ?
Pria yang kerap disapa Sulton ini menjawab “Setelah mendengar isu akan dibekukannya Media Unram, kami melakukan rapat, langkah pertama kami adalah mengirimkan surat tertutup kepada pihak Rektorat, dimana langkah itu merupakan langkah diplomasi dan kami mengundang, tapi beliau tidak bisa menghadiri karena beliau sedang sibuk, lalu kami diundang untuk menghadap ke bapak WR III, di sana diplomasinya hanya sepihak, hanya pihak WR3 saja yang bisa ngomong”.
Untuk kedua kalinya pihak media mengirim surat lagi ke pihak rektorat untuk bertemu dengan Rektor, akan tetapi surat dari Media tidak digubris oleh pihak rektorat, dan pada hari kamis, 29 Oktober 2015 sekitar pukul 08.00 WITA WR III, kabag kemahasiswaan, dan beberapa staf melakukan sweeping di gedung PKM, disana kabag kemahasiswaan Unram meminta pengurus UKPKM Media mengangkat kaki dari sekertariat Media Unram, dan mengemas segala barang dengan batas waktu sampai hari minggu (1/11), Jika tidak pihak birokrasi Unram akan mengutus satpam Untuk membereskan semuanya. “Akan tetapi sekertariat Media Unram sampai saat ini belum juga dikosongkan”. Jelasnya Mengakhiri
Sampai diterbitkannya berita ini Pihak Birokrasi Unram belum bisa ditemui Wartawan. (Adrian)
Tidak ada komentar: