LPM SATIVA-Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami masalah dalam pertumbuhannya atau gizi buruk. Pemerintah telah melakukan banyak cara untuk menurunkan tingkat stunting pada balita di Indonesia dengan cara memberikan makanan tambahan (PMT), pemberian vitamin A sebagai pendamping ASI, pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil, imunisasi dasar lengkap, sanitasi lingkungan, dan pemantauan pertumbuhan balita.
Semua upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap stunting ini juga telah diberlakukan di Kelurahan Tanjung, Lombok Timur, NTB. Namun, sayangnya ada masih banyak balita yang terkena stunting. Oleh Karena itu, mahasiswa KKN-PMD Universitas Mataram 2023 selain memberikan PMT Kepada balita dan ibu hamil, juga mensosialisasikan tentang bahaya stunting dan cara mencegahnya langsung face to face dengan ibu-ibu hamil yang berada di Kelurahan Tanjung. Sosialisasi ini dilaksanakan pada posyandu Senin, 3 Juli s/d selasa, 11 Juli 2023, dengan harapan bahwa tingkat balita yang terkena stunting dapat diminimalisir.
Selain sosialisasi tentang Stunting kepada ibu-ibu hamil, Mahasiswa KKN-PMD juga melakukan sosialisasi kepada siswa SMP terkait masalah stunting dan pernikahan dini. Karena pernikahan dini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan stunting. Anak yang terlahir dari pasangan yang menikah pada usia dini atau yang menikah di bawah usia 19 tahun berkemungkinan besar untuk terkena stunting dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-PMD melakukan sosialisasi di SMPN 1 Labuhan Haji pada Selasa, 25 Juli 2023.
Rhobi'atul Saquina Surya selaku penanggung jawab program kerja sosialisasi stunting menjelaskan, "Alasan kami melakukan sosialisasi kepada siswa di usia SMP karena pada usia tersebut siswa sangat rentan terhadap pengaruh konten media sosial dan berbagai faktor lain yang merujuk pada pernikahan dini. Usia siswa SMP atau dikatakan usia remaja biasanya dianggap sebagai masa labil di mana individu mencari jati dirinya dan sangat mudah menerima informasi dari luar tanpa berfikir dua kali. Oleh karenanya kami memutuskan untuk melakukan sosialisasi tersebut kepada adik-adik di SMP 1 Labuhan Haji."
Selain stunting, pernikahan pada usia dini dapat berdampak pada kesehatan organ reproduksi. Pasangan yang menikah pada usia dini mungkin belum memiliki wawasan tentang tata cara menjaga kesehatan organ reproduksi. Selain kesehatan, pernikahan pada usia dini juga berdampak pada kondisi ekonomi dan sosial mereka. Penting sekali untuk mewanti-wanti generasi muda pada saat ini agar tidak menikah pada usia dini demi kesejahteraan dan masa depan mereka dengan cara sosialisasi bahaya dari pernikahan dini itu sendiri. (Tim KKN)
Editor: Rn
Tidak ada komentar: