Foto: Kadri/ LPM SATIVASalah satu pejabat perwakilan dariDirjen Politik dan Pemerintahan Umum yang sedang menyampaikanSambutan Dirjen |
Mataram, LPM SATIVA. (5/11/2015)
kerjasama dengan Direktorat Jenderal Politik dan Pemeritahan Umum, Universitas
Mataram (UNRAM) kembali menyuarakan wawasan pendidikan kebangsaaan kepada
beberapa mahasiswanya. Ruang sidang senat Unram penuh dengan peserta seminar
kebangsaan yang bertemakan “Revitalisasi Dan Aktualisasi Pancasila Dalam
Rangka Penguatan Karakter Bangsa”. Dikutip dari sambutan Dirjen yang
tidak bisa menyampaikan langsung dikarenakan penerbangan yang ditutup akibat
meletusnya Gunung Barujari, Rinjani Lombok. yaitu tema ini dipandang memiliki
relevansi guna megimplementasikan pancasila menjadi acuan bagi jati diri
dan karakter bangsa untuk mencapai tujuan bernegara.
Program
kemasrakatan pancasila di lingkungan perguruan tinggi ini merupakan salah satu
program prioritas dirjen politik dan pemerintahan umum, kementerian dalam
negeri, program kegiatan ini sebelumnya juga telah dilaksanakan di 18
universitas di Indonesia , yaitu : Institut Pertaian Bogor, Universitas
Diponogoro Semarang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Sumatrera
Utara , Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Negeri Malang, Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh, Politeknik Negeri Batam, Universitas Hasanudin
Makassar, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Udayana Denpasar,
Univeritas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, Universitas Udayana Denpasar,
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Universitas Sebelas Maret Solo,
Institut Teknologi Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas
Nusa Cendana Kupang, Universitas Andalas Padang dan Sekarang ini Universitas
Mataram Nusa Tenggara Barat.
Program pemasyarakatan pancasila ini memiliki makna yang strategis, hal ini terlebih-lebih bila dikaitkan dengan kondisi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara yang sudah tidak lagi mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang sesuai nilai-nilaI luhur Pancasila dalam kaitan ini presiden Joko Widodo mengemukakan ada 8 (delapan) problematika mentalita buruk yaitu ; korupsi, intoleransi terhadap perbedaan, sifat rakus, ingin menang sendiri, ingin kerja secara instan, menggunakan kekerasan dalam menyelasaikan masalah, pelecehan hukum, dan sifat opportunis.
Dalam sambutan Dirjen ini juga menjelaskan, terkait dengan ketahanan ideologi pancasila pada saat ini patut untuk diwaspadai dan diantisipasi oleh semua yang hadir di kegiatan tersebut yaitu fenomena paham dan ideologi Islamic State of Irac and Syria (ISIS) yang disebarkan oleh kelompok- kelompok radikal di Indonesia.
Menurutnya Kondisi yang demikian jika dibiarkan, maka tujuan reformasi tidak akan tercapai karna akan tergerus habis bersama kehancuran bangsa yang kita cintai ini . oleh karena itu, sebuah perubahan mendasar dan signifikan sangat urgen untuk dilakukan yang disebut dengan “Revolusi Mental”, yaitu suatu perubahan yang diarahkan pada pola pikir, pola sikap, pola tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Ditemui selesai membuka kegiatan Wakil Rektor IV Prof. Suwarji berpendapat Kegiatan ini sangat perlu, karena mugkin wawasan kebangsaan generasi muda ini menurun dibuktikan dengan banyaknya peristiwa-peristiwa yang terjadi seperti halnya adanya tawuran, perkelahian, Narkoba dan lainnya namun mungkin juga tidak. Kemudian adanya mahasiswa yang ada di Indonesia ikut berpartisipasi untuk ISIS ini , kegiatan mendiskusikan secara kritis di Unram sendiri telah dilakukan pengembangan pendidikan karakter, yang pesertanya adalah mahasiswa yang tinggal di Asrama dan itu diwajibkan setiap Magrib pergi ke Mesjid Baabul Hikmah istilahnya “Magrib Mengaji”, harapannya yang beragama lain pula seperti itu adanya proses –proses pencerdasan yang lain pun begitu namun karena di kampus ini hanya ada Mesjid menjadi pusat pengembangan pendidikan karakter karena hanya dengan cara itu lah kita bisa. dan itu tidak hanya sekali dua kali dan itu memang kegiatan yang terus menerus atau berlanjut. dan Unram pun melakukan pengawasan penuh terhadap mahasiswa baik kegiatan dan yang lainnya dan itu tersebar di masing-masing fakultas.
Harapannya dengan adanya kegiatan ini peserta yang hadir sekarang bisa mendiskusikan di forumnya masing - masing karena pesertanya adalah perwakilan dari masing- masing organisasi mahasiswa fakultas. Jelasnya mengakhiri (Kadri)
Tidak ada komentar: