Banyaknya berita yang beredar
tentang tidak siapnya Indonesia untuk menyambut asean community , pihak
asean Indonesia gelar asean goes to campus untuk memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang kesiapan masyarakat Indonesia untuk menghadapi
asean community. Mataram, 14 april 2015 asean community 2015 goes
to campus kegiatan ini diadakan di auditorium M Yusuf Abu Bakar Universitas
mataram, yang dubuka oleh wakil rektor I. kegiatan ini merupakan sosialisasi
dari asean kepada masyarakat luas khususnya kaum intelek (Mahasiswa) sehingga
paham dan tidak takut untuk menghadapi asean community kedepan.
Kegiatan yang adakan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan indonesia
memiliki tiga sektor yaitu sektor sektor pertahanan, sektor budaya dan sektor
ekonomi atau yang dikenal masyarakat ekonomi asia (MEA).
Ditemui di waktu luangnya Dicky
Fabrian (kasubdit, LH & Penanggulangan bencana) yang merupakan pemateri dari
kegiatan tersebut mengatakan “awalnya asean community ini berjalan pada
tahun 2020 namun, tahun 2013 Presiden RI mempercepat, atau kita yang minta
makanya kan lucu kalau kita yang minta kok kita gak siap”.
Menurut beliau masyarakat
Indonesia jangan berpikir negative atau Masyarakat luar negeri akan datang
berbondong-bondong, yang sebenarnya untungnya lebih banyak di Indonesia karena
di asean community ini da 8 bidang pekerjaan yang akan dibebaskan
seperti perawat, dokter, arsitek, akuntan, dll sehinga kalau melihat dengan jeli
masyrakat Indonesia akan lebih beruntung, misalnya masyarakat Indonesia dengan
bebas bekerja di bidang-bidang tersebut dengan gaji yang besar bukan lagi
sebagai TKI yang pekerjaannnya menjadi pembantu rumah tangga, sopir, ataupun
buruh sawit di Negara orang. Masyarakat Indonesia tidak perlu takut untuk ini
karena dari tenaga luar negeri mungkin akan enggan untuk bekerja di Indonesia
karena melihat dari segi upah/gaji yang kurang karena kita ketahui mereka di
luar negeri sana digaji dengan dolar bukan rupiah. Jadi di asean
community ini Indonesia lebih untung, “atau mungkin kalau melihat dari
produk pertanian Indonesia atau yang lainnya memang sangat rendah, namun itu
yang perlu kita benahi bersama, bukan salah pemerintah.
Kegiatan yang merupakan
tanggung jawab kementerian pendidikan dan kebudayaan Indonesia ini memiliki
beberapa materi salah satunya materi budaya tentang kearipan lokal yang
disampaikan oleh salah satu dosen dari Fakultas Hukum Universitas Mataram dan
ditutup kembali oleh Wakil rektor I Prof. Dr. Ir. L Karyadi dalam penutupannya
beliau menyampaikan “saya titipkan kapada kalian mahasiswa, jangan lalai untuk
melihat perubahan untuk hari ini dan hari esok, kemudian ada tiga indicator yang
harus kita penuhi untuk menghadapinya yaitu kita harus punya kemauan, kemampuan
dan kesempatan”. (091)
Tidak ada komentar: