Oleh: Drs. Hadi widiatmoko,
M.Si
(Kepala Bidang Pengelolaan Citra Inderaja BMKG)
Perubahan iklim menurut
saya sebagai weather forecaster/meteorologist dapat dijelaskan sebagai
berikut. Pengetahuan tentang perubahan iklim dapat dipahami dari faktor kendali
umum (bersifat alamiah) dan faktor kendali khusus yang sangat dipengaruhi oleh
faktor manusia (antropogenik).
Dilihat dari sisi Faktor
kendali umum, pengetahuam tentang perubahan iklim diperoleh dari studi terhadap
fenomena astronomis yang mempengaruhi cuaca dan iklim dan Bumi (Astometeorologi)
dan studi fenomena atmosfer atas yaitu studi gangguan Matahari pada atmosfer
atas tetapi berpengaruh hingga atmosfer bawah (troposfer), karena atmosfer
merupakan kesatuan Aeronomi. Dari kedua cabang ilmu ini, orang dapat mengetahui
bahwa pada beberapa juta tahun silam iklim di Bumi mengalami jaman es (ice
ages) dan periode panas yang dikenal dengan Interglacial
Priods.
Fenomena perubahan iklim
yang terjadi pada jutaan tahun silam tersebut disebabkan oleh faktor alamiah
karena Variasi Periodik dari orbit Bumi yang berpengaruh pada jumlah energi
Matahari yang diterima oleh permukaan Bumi. Berdasarkan penelitian dari berbagai
literatur, diperkirakan jaman es berlangsung selama lebih dari 90.000 tahun
dengan suhu udara mencapai sekitar 10 oC di bawah suhu udara
rata-rata saat ini. Sementara itu, periode panas berlangsung sekitar 10.000
tahun silam dengan suhu udara kurang lebih sama dengan suhu saat
ini.
Dari sisi faktor kendali
khusus, pengetahuan perubahan iklim diperoleh berdasarkan fakta/data dan hasil
analisis indikator-indikator lingkungan yang memegang peranan penting pada
pemahaman kita tentang perubahan iklim dan faktor-faktor penyebabnya. Data dari
sebuah indikator dapat memberi informasi keadaan tentang kondisi lingkungan
tertentu pada suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
Indikator suhu misalnya,
dapat memberi informasi tentang intensitas tentang penggunaan energi
(peningkatan kendaraan bermotor, industri, dan lain sebagainya) atau kondisi
suatu wilayah mengalami degradasi (misalnya deforestrasi, konversi lahan
pertanian/ perkebunan menjadi perumahan). Sementara itu, curah hujan dapat
memberi informasi tentang perubahan siklus serta neraca hidrologi musiman dan
tahunan. Sedangkan tinggi permukaan laut dapat memberi informasi tentang
perubahan proporsional massa air dan es di permukaan Bumi. Dan konsentrasi gas
rumah kaca di atmosfer memberi informasi mengenai tingkat konsumsi bahan bakar
fosil.
Menurut saya, isu
perubahan iklim yang menjadi perhatian semua negara di dunia saat ini adalah
lebih dari faktor kendala khusus akibat ulah manusia (Antropogenik), yang
merefleksikan atau mencerminkan hubungan kausalistik kondisi lingkungan Bumi
yang meliputi atmosfer, biosfer, hidrosfer, kriosfer, dan pedosfer.
Paling tidak ada tiga hal
penting yang harus menjadi perhatian para peneliti perubahan iklim. Pertama,
pembuktian berdasarkan data dan fakta indikator kunci perubahan. Hal ini sangat
tergantung pada kualitas (validitas dan reabilitas) dan kecukupan (time
series) data.
Kedua, permodelan untuk
menggambarkan perubahan indikator iklim yang telah, sedang, dan yang akan
terjadi. Ketiga, analisis dan sintesis, faktor penyebab dan dampak dari
perubahan untuk tujuan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. (Sumber: Buku Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di
Indonesia)
Tidak ada komentar: