oleh: Imam
Suyuti
Sabar, itulah kata
pertama yang sebagian besar Mahasiswa kita ucapkan setiap hari. Apalagi aktivitas
yang penuh dan padat dengan kebiasaaan dari masing masing individu yang ada di dalamnya,
ketika pertama kali menginjak yang namanya predikat Mahasiswa. Jelas di mata
masyarakat dan umum, mahasiwa dianggap orang yang paling berperan di dalam
perkembangan yang sangat maju dewasa ini. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan
serta teknologi yang ada sekarang memberikan ruang gerak yang cukup besar dan sepadan
dengan peradaban dunia secara berkelanjutan di masa yang akan datang.
Rasanya
yang bisa kita lihat dan rasakan sekarang khususnya di tataran universitas
sendiri, apalagi ditingkat fakultas sangatlah menyedihkan. Betapa tidak, untuk
mengaksesnya saja kita sangatlah kesusahan. Mengapa demikian? Peran teknologi
seperti internet, intranet, serta jaringan sejenisnya saat ini dirasakan
sangatlah tidak memuaskan. Keluh kesah sebagian mahasiwa yang mempunyai hak
serta berkewajiban untuk menggunakan fasilitas kampus menjadi terhambat dengan
berfungsinya setengah - setengah pelayanan internet.
Padahal
saat ini kemudahan akses internet menjadi sebuah keharusan bagi mahasiwa, “sedikit-sedikit cari aja di internet kan lengkap di sana” itulah sedikit sepenggalan
kalimat yang sering dilontarkan oleh mahasiswa, yang menyiratkan pentingnya
akses internet bagi kehidupan akademik mahasiswa.
Kemajuan
kampus yang semakin tahun semakin menunjukkan keeksisannya, tidak terkecuali
dengan perkembangan akademik yang mumpuni oleh mahasiwa itu sendiri, akan
memberikan dampak positif untuk dirinya serta membawa ilmu yang didapat
sebelumnya bermanfaat untuk nusa dan bangsa di masa yang akan datang. Bagaimana
peran kampus untuk mengatasi permasalahan yang ada saat ini? Apakah Sumber Daya
Manusia ( SDM ) yang masih kurang? Ataukah dengan biaya yang mahal membuat
birokrasi acuh tak acuh memberikan pelayanan yang terbaik untuk mahasiswa?
Pemikiran kita bersama..
Sesuatu
yang terjadi saat ini memberikan peluang untuk berpikir sejenak secara rasional membuka kepekaan kita terhadap permasalahan
yang selalu ada dan datang bertubi-tubi tanpa henti. Pembacaan masalah yang
kurang membuat sebagian besar diantara kita terburu-buru dalam mengambil suatu
tindakan dan akibatnya fatal. Pada dasarnya, kebijakan yang diambil birokrasi
tidak memberikan ruang yang cukup kepada mahasiswa untuk menanyakan kembali dan
menuntut sesuatu yang sudah terjadi. Oleh karena itu, mari bersama-sama
berjuang untuk menyampaikan aspirasi semua mahasiswa yang ada tanpa terkecuali
dengan menguatkan pondasi berpikir kita sebelum bertindak.
Tidak ada komentar: