Oleh: Angga Putra Rias
Pratama
Hari sabtu itu (15
November 2014). Saya bangun tidur sekitar pukul 08.00 Wita di Lingsar
rumahnya Bang Rama salah satu Senior Himasepta. Mentari pagi seolah-olah
memanggil saya untuk bangun dari tidur yang panjang, dengan kepala yang sedikit
pusing dan rasa malas yang menggoda, saya langsung beranjak dari
tempat tidur untuk segera mandi pagi, karena di kampus banyak sekali kegiatan
yang menunggu dan harus diselesaikan.
Sinar mentari pagi saat
itu sangat menawan dan memikat mata saya untuk memandangnya, seakan jatuh cinta
kepada ciptaan Tuhan itu. Tanpa basa-basi saya langsung mengambil perlengkapan
mandi, Air yang dingin tidak menjadi hambatan bagi saya untuk mandi pagi.
Setelah mandi saya sedikit dandan biar kelihatan rapi dan ganteng, ternyata
saat bercermin saya kaget sambil terharu, alangkah gantengnya mahluk tuhan ini.
Setelah merasa cukup dandanannya, saya langsung bangunin Bang Goceng yang masih
terlelap tidur dengan mimpinya yang indah.
“Bang Goceng
banguuuuunn” teriak saya. sambil menarik selimut yang menutup badannya.
“Iraeee mamaee” jawabnya
agak sedikit malas.
Kemudian Bang Goceng pun
terbangun dan langsung ke kamar mandi. Belum masuk kamar mandi malah saya
dipanggil.
“Anggaaaaa” panggilan
kencangnya
Dengan suara lantang
saya menjawab “Iyaaa ada apa bang..??”
“Minta tolong panasin
Motor” katanya.
Aduuuh kirain ada apa
abang ini, “siap bang saya segera laksanakan”.
Tak lama kemudian Bang
Goceng pun selesai mandi dan langsung dandan seperti saya, dalam hati saya
bilang Bang Goceng kok ikut-ikutan dandan yaa, mau nyaingin saya kayaknya ni.
Setelah itu kami langsung beres-beres dan segera meluncur ke kampus tercinta,
yaitu Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Selama perjalanan saya bersuka
ria sambil bernyanyi-nyayi bersama, istilah modernnya Dunia ini seakan milik
Kami berdua. Saking bahagianya gak terasa sudah sampai kampus. Semua pandangan
tertuju pada kami, khususnya para Mahasiswa baru (Maba). Dengan sedikit gaya
kami turun dari Motor kemudian langsung ke sekretariat (sekret) untuk menaruh
Tas. Tanpa lama-lama di Sekretariat saya langsung pergi menemui rekan-rekan
anggota muda Lembaga Pers Mahasiswa Sativa (LPM SATIVA), dengan sedikit malu
dan cengengesan saya memanggil rekan saya Ririn.
“Udah lama lating”
panggilan akrab buat rekan-rekan angkatan saya yang ikut Lajurda VIII.
Sambil tersenyum indah
dan menawan Ririn menjawab “udah lumayan kak Angga”.
Tanpa berfikir panjang
saya langsung mengajak rekan-rekan saya menuju sekret untuk mempersiapkan acara
syukuran anggota muda LPM SATIVA. Tampak semangat dan kebahagiaan terpancar
dari wajah rekan-rekan saya itu, semua kelihatan senang seakan-akan tidak ada
beban dalam hidup Mereka. Setelah sampai di Sekret kami langsung menyiapkan apa
yang akan dikerjakan, rekan-rekan saya yang cewek mengupas Bawang sedangkan
kami para pejantan tangguh pergi mengambil Air dibelakang sekret menggunakan
Galon. Seiring berjalannya waktu pekerjaan di Sekret sudah selesai, akan tetapi
ada sedikit masalah yaitu belum lengkapnya peralatan masak seperti Gas, Penanak
Nasi dan peralatan lainnya. Saya selaku ketua angkatan jadi bingung dimana
mendapatkan peralatan tersebut. Tanpa berfikir lama saya intruksikan kepada
rekan-rekan saya, barang siapa yang mempunyai peralatan masak ayoo segera kita
ambil, Alhamdulilah ternyata rekan-rekan
saya mempunyai peralatannya. Tanpa basa basi kami langsung pergi mengambil
peralatan tersebut. Ada yang ambil Penanak Nasi, Wajan, Panci serta Kompor Gas.
Tidak lama kemudian peralatan pun terkumpul dan semuanya sudah lengkap.
Akhirnya sekitar pukul
09.45 wita orang yang kami tunggu-tunggu sudah tiba di kampus, siapa lagi kalau
bukan ibu konsumsi (Sapaan akrab bagi koordinator konsumsi) dan kawan-kawan
lainnya yang baru pulang dari Pasar Dasan Agung sambil membawa barang
beliannya. Kami semua menyambut ibu konsumsi dengan senyum yang menawan
kemudian membantu membawa barang bawaannya menuju Sekret.
Semua alat dan
bahan-bahan masak sudah lengkap, kamipun langsung mulai bekerja. Ada yang pasang
Kompor Gas, bersihin Ayam, Mencuci Piring, ambil Air dan masak Nasi. Saya
melihat betapa kompaknya rekan-rekan anggota muda ini. Walaupun kami masih baru
akan tetapi teman-teman sudah tau apa yang harus dikerjakan. Suatu kebanggaan
bagi saya melihat betapa semangat dan kompaknya rekan-rekan semuanya. Seiring
berjalannya waktu setengah dari pekerjaan kami sudah selesai, Nasi sudah ada
yang matang, Tempe hampir semuanya digoreng dan Kangkung masih nunggu waktu
dimasak. Kami pun bekerja dengan senyuman dan semangat yang tinggi walaupun
rasa capek dan pegal sudah terasa di tubuh masing-masing. Detik demi detik,
menit demi menit dan jam pun terus berganti, akhirnya pekerjaan yang kami
lakukan selesai. Saya melihat betapa bahagianya teman-teman yang selesai bekerja.
“Astaga” dengan rasa kagetku pekerjaan tinggal satu lagi yang menunggu, saya
hampir lupa ternyata kelapa belum diekskusi, dengan semangat para anggota muda
langsung menyelesaikannya, ada yang mengupas Kelapa, menyiapkan wadah dan
mencari Sendok. Setelah semuanya selesai ternyata masih ada yang
terlupakan yaitu gak ada nutrisari buat campur Kelapa Muda. Tanpa
basa basi saya dan Riyan langsung melesat membeli Nutrisari, Mama Lemon dan Es
Batu ke Pak De. Tak lama kemudian kami pun sampai warungnya pak De.
“Pak De ada Es Batu sama
Nutrisari tidak” tanya saya kepada Ibu konsumsi. Mama Lemon juga Pak De, tambah
saya.
“Es batu sama Nutrisari
ada bang, tapi Mama Lemon gak ada” ujar Pak De.
“Gimana dong ini Pak De?
Tanya saya kembali dengan wajah yang penuh tanda Tanya.
“Gampang ntar saya
ambilin di warung sebelah”. Kata Pak De.
“Okedah Pak De” jawab
saya. “Rokoknya dua Pak De”, tambah Riyan.
“ini bang
Rokoknya” ujar Pak De.
Riyan pun mengambil
Rokok yang dikasih Pak De. Dengan duduk santai sambil merokok, saya dan Riyan
mulai menghisap Rokok dengan kenikmatan yang tiada tara, serasa kita ada di
Surga waktu itu. Tak lama kemudian Pak De pun datang membawa Mama Lemon
(pembersih Peralatan Dapur).
Tok tok, terdengar suara
gerbang.
Ternyata Pak De yang
ngetuk gerbang, sambil menyodorkan Mama Lemon itu kepada kami. Setelah Mama
Lemon ada ditangan, kamipun langsung menuju kampus. Tak lama kemudian kami
sampai, saya lihat wajah-wajah rekan-rekan begitu girang melihat kedatangan
kami. Kami pun langsung mencampur Es Batu dengan Nutrisari juga Kelapa Mudanya,
dan siap untuk dinikmati. Lezatnya minuman itu membuat Air Liur mau keluar,
satu demi satu rekan-rekan saya mencicipi Es Kelapa Muda itu, “iyaah enak
sekali” kata salah satu teman saya.
Akhirnya pekerjaan sudah
selesai dan kami pun membersihakn alat-alat yang digunakan serta membersihkan
Sampah yang ada. Biar sekret tempat kami masak terlihat bersih seperti semula.
Melihat semua sudah selesai saya selaku ketua angkatan langsung melapor ke pak
Pimpinan Umum (Pimum).
Bagaimana ni pak Pimum,
semua sudah beres. Kata saya.
Okey lanjutkan aja.
Jawab pak Pimum.
Trus bagaimana dengan
pengurus dan tamu undangan yang lainnya, tambah saya.
Oo kalau masalah itu
gampang angga, ntar saya yang urus, jawab pak Pimum.
Okeey dah pak Pimum,
kata saya.
Setelah menerima
pencerahan dari pak Pimum saya langsung intruksikan kepada anggota muda untuk
menyiapkan makanan yang ada dan sebagian rekan-rekan saya membersihkan kantin,
dimana kantin ini adalah tempat dimana acara akan berlangsung. Setelah semua
beres rekan-rekan langsung menyiapkan makanan serta membawanya ke kantin. Tak
lama kemudian semua sudah siap, anggota muda dan pengurus pun berkumpul
dikantin. Ketika semuanya sudah kumpul acara pun dimulai.
Acara petama laporan
ketua angkatan oleh saya sendiri, kemudian di lanjutkan oleh sambutan Pimum LPM
Sativa. Setelah sambutan selesai tibalah acara intinya yaitu makan-makan, tanpa
basa basi rekan-rekan saya langsung menyiapkan makanannya. Dengan kekompakan
dan kesolidan anggota muda ini dengan secepat kilat semua sudah selesai,
sekarang tinggal kita makan-makan saja. Tak lama kemudian acara makan-makan pun
selesai dan kami pun merasa kenyang tiada tara, pokoknya hari itu rasanya kita
lagi makan di Restoran. Memang no satu acara pada saat itu. Setelah makan kita
langsung diajak goyang pinguin, goyang paling gokil deh. Semua bergoyang
gembira tanpa beban sambil ketawa, pokoknya semua kelihatan havefun dah. Sambil
bergoyang saya liat sosok cantik yang baru sampai digerbang kampus, dalam hati
saya siapa kah gerangan yang datang..?? astaga ternyata seorang bidadari cantik
menggunakan motor beat warna biru, siapa lagi ya kalau bukan princes Rika,
orang paling no satu di hati saya. Mata saya pun terpesona liat betapa
cantiknya Rika, membuat saya tidak konsen dalam bergoyang. Rika pun turun dari
motor dan langsung ke sekret Himasepta dan saya pun melanjutkan goyangan yang
asyik itu. Akan tetapi ada yang kurang dalam bergoyang itu, pak Pimum tidak ikut
bergoyang, kayaknya ada yang kurang. Saya pun langsung menggeret pak Pimum biar
ikut bergoyang bersama kita. Semua berbaris rapi kemudia musik berbunyi dan
kita pun langsung bergoyang bersenang-senang, memang acara yang sangat seru.
Disamping kita tambah akrab juga banyak pelajaran yang kita dapat dalam acara
ini. Sungguh pengalaman yang berharga buat hidup saya.
Setelah selesai
bergoyang saya langsung ke sekret menemui pujaan hati, kelihatannya dia udah
capek nunggu. Ngobrol sebentar kami pun beranjak dari sekret, soalnya udah
janjian mau sunsetan. Akan tetapi malah diajak rapat redaksi yang di pimpin
langsung oleh Pimpinan Redaksi. Acara sunsetanya pun terhambat, saya melihat
Rika kelihatan murung dan bête, mungkin karena udah capek nunggu. Sabar ya sayank
dalam hati saya, maafkan pacar mu ini yang membuat lama kamu nunggu. Tak lama
kemudian rapat redaksi pun selesai, hati saya udah gak sabar ngajak jalan-jalan
pacar no satu ini. Sebenarnya acara belum selesai akan tetapi saya minta izin
pulang duluan kepada pak Pimum, soalnya ada acara sama pacar yang udah
direncanakan sebelumnya. Dengan hati yang bahagia saya langsung menghampiri
Rika yang udah lumayan lama nunggu di motor. Tanpa basa basi saya langsung
cabut menuju ke apartemen (kost), mau mandi supaya gak bau jalan sama pacar
soalnya dari pagi belum mandi. Tak lama kemudian saya sampai di apartemen dan
langsung mandi, setelah selesai mandi saya pun dandan supaya kelihatan yes di
depan pacar. Melihat sudah kelihatan tampan dan rapi saya bergegas ke bawah, soalnya
kamar saya ada dilantai dua. Untuk mengefektifkan waktu kami langsung
berangkat, ditengah perjalanan saya bertanya pada Rika.
“Yank kita mau kemana
ni”. Tanya saya.
“Kemana aja dah yang
penting sama kamu, saya mah ngikut aja” jawabnya singkat.
“Jadi sunsetan” saya
tanya lagi.
“Terserah kamu aja dah,
saya ngekor aja” katanya agak sedikit judes.
“Kalau menurut saya sih
gak jadi dah, soalnya udah telat ne. ntar kamu gak bisa liat matahari terbenam”
jawab saya.
“Iyaaa sudaah kita ke
tempat lain saja lah” katanya .
Akhirnya saya memutuskan
bahwa malam minggu kali ini kencannya di Taman Giri Menang Gerung. Namun
ditengah perjalanan saya Tanya Rika lagi.
“Yank yakin mau ke Taman
Giri menang ni” Tanya saya.
“Menurut ayank gimana”
jawabnya.
“Menurut saya sih
terlalu jauh yank, irit bensin aja dah soalnya besok kan mau pergi Snorkeling”
kata saya.
Oooh iyaa dah yank, kita
ke tempat lain aja dah, katanya. Tapi mau kemana yank, tambahnya lagi.
“Saya masih bingung
yank, pokoknya saya mau ke tempat yang romantis dan asik dah buat kencan” Kata
sya.
“Ooo kita ke Taman
Sangkareang aja yank, di sana asyik lo buat kencan. Pasti ayank senang deh “
kata Rika.
“Ooh masak sih yaaank”
okeey dah kita langsung kesana dah yank” jawab saya dengan penuh kebahagiaan.
Dengan penuh rasa
bahagia saya langsung membelokkan arah Motor menuju Taman Sangkareang, tidak
terasa kami sudah sampai disana. Pemandangan yang indah menenangkan hati ini
yang penuh damai. Kamipun langsung duduk di tempat tongkrongan di pinggir
jalan. Suasana yang rame menyelimuti Taman itu, banyak sekali orang pacaran
disana, mereka tampak bahagia begitupun kami yang gak kalah bahgianya. Saya pun
membuka obrolan dengan Rika.
“Yank kamu bahagia gak
malam ini..? Tanya saya.
Jangan ditanya lagi
yank, saya bahagia banget malam ini jalan sama kamu, jawabnya dengan penuh
kebahagiaan.
“Aku juga bahagia banget
sayank jalan sama kamu, saya ingin suasana ini selalu terjadi”. Kata saya
“Iyaa sayank aku juga
gak mau suasana ini cepat berlalu” jawabnya
“kamu mau minum apa” Tanya
saya.
Apa aja dah yank,
jawabnya lagi
Saya pun langsung pergi
beli minuman setelah dikasih uang sama Rika, tempat beli yang lumayan jauh
membuat kaki ini terasa capek berjalan. Tetapi itu tidak masalah bagi saya,
demi pacar tercinta, apa sih yang gak.
“Ini Esnya sayank”
memberikannya dengan sedikit senyuman cinta
“Oo iyaa yank, makasii
yaaa” jawabnya
Waktupun terus berlalu,
gak terasa udah jam 20.00 Wita, pinggang saya mau patah rasanya setelah
beberapa jam duduk, saya pun ngajak Rika ke tempat lain yang belum masih
direncanakan.
“Yank saya udah capek
duduk ni, kita cabut aja ayok” kata saya.
“Kita mau kemana sayank?
tanyak Rika agak bingung.
“Kemana aja dah yank,
kita cari tempat lain dah” ujar saya lagi.
“Ayook dah yank” Jawab
Rika.
Saya langsung naik ke
atas Motor kemudian pergi jalan-jalan. Malam itu suasana yang rame menghiasai
Kota Mataram, lampu dipinggir jalan menjadi hiasan yang indah malam tersebut.
Tak kalah bahgianya hati ini bisa jalan sama orang yang kita cintai, tak lama
kemidian kami sampai di suatu tempat yang asyik banget yaitu Taman Sejeput
Ampenan. Kami pun mampir ditaman itu untuk melanjutkan kencan yang tertunda.
Banyak orang kencan disana, sepertinya sih anak muda aja, soalnya kan malam
minggu. Di taman itu lah saksi bisu kisah cinta kami, suasana yang indah dan
damai menambah keromantisan saya dengan Rika. Pada malam itulah saya ungkapin
isi hati saya ini.
“Yank, betapa bahagianya
saya malam ini, kamu bagaikan seorang bidadari yang menemani setiap hari saya”
ujar saya.
“Aaahh ayank gombal deh”
dengan wajah malu-malu Rika menjawab.
“Saya gak gombal sayank,
ini beneran dari hati yang paling dalam” jawab saya sambil meyakinkan Rika.
“Ayank bisa aja deh,
jawabnya singkat. Kamu juga bagaikan malaikat yang selalu menjaga saya” tambah
Rika.
“Iraeee mamaee, masak
sih sayank” tanya saya. Karena gak percaya Rika bisa ngomong seperti itu.
Iyaa saya serius sayank,
kamu lah satu-satunya orang yang membuat saya bahagia kayak gini, jawab Rika.
“Iyaa sayank, makasii
yaa udah jadi bidadari penyelamat dalam hidup qu” kata saya.
“Iyaa yank, makasii juga
kamu udaah selalu buat saya bahagia, kamu lah orang yang paling berharga dalam
hidup ini” kata Rika.
“Iyaa sayaank I Love
You” dengan penuh rasa cinta kuugkapkan.
“I Love You Too sayank
qu” jawabnya.
Waktu pun terus berlalu,
tidak terasa jarum jam tanganku menunjukkan 21.00 Wita saatnya Rika
pulang ke rumah. Kami pun pulang dengan kebahagiaan yang tidak bisa dirasakan
oleh orang lain. Rasanya malam itu saya tidak mau berpisah sama Rika. Sepanjang
jalan rasa bahagia turut mengikuti kami, tak lama kemudian saya nyampek
apartemen. Seperti biasanya sebelum masuk apartemen, saya selalu ngucapin
kata-kata sama rika,” hati-hati dijalan sayank, i love you”, itulah rangkaian
kata yang selalu saya ucapkan sama Rika. Sambil tersenyum bahagia, saya melihat
motor Rika yang berlalu, saya langsung masuk ke apartemen dengan hati yang
berbunga-bunga. Setelah sampai dikamar saya langsung buat cerpen yang
ditugaskan oleh Pimpinan Redaksi LPM Sativa. Tak lama kemudian, badan ini
terasa capek dan pegel membuat saya gak nyaman lagi dalam buat cerpen tersebut.
Saya memutuskan untuk istirahat supaya bisa bangun pagi besok. Dengan hati yang
berbunga-bunga turut mengikuti istirahat saya malam itu.
.
Tidak ada komentar: