Simbiosis Organisasi Dan Asmara - LPM Sativa
Senin, 17 November 2014

Simbiosis Organisasi Dan Asmara


Oleh: Angga Putra Rias Pratama
Hari sabtu itu (15 November 2014). Saya  bangun tidur sekitar pukul 08.00 Wita di Lingsar rumahnya Bang Rama salah satu Senior Himasepta. Mentari pagi seolah-olah memanggil saya untuk bangun dari tidur yang panjang, dengan kepala yang sedikit pusing dan rasa malas yang menggoda,  saya langsung  beranjak dari tempat tidur untuk segera mandi pagi, karena di kampus banyak sekali kegiatan yang menunggu dan harus diselesaikan.
Sinar mentari pagi saat itu sangat menawan dan memikat mata saya untuk memandangnya, seakan jatuh cinta kepada ciptaan Tuhan itu. Tanpa basa-basi saya langsung mengambil perlengkapan mandi, Air yang dingin tidak menjadi hambatan bagi saya untuk mandi pagi. Setelah mandi saya sedikit dandan biar kelihatan rapi dan ganteng, ternyata saat bercermin saya kaget sambil terharu, alangkah gantengnya mahluk tuhan ini. Setelah merasa cukup dandanannya, saya langsung bangunin Bang Goceng yang masih terlelap tidur dengan mimpinya yang indah.
“Bang Goceng banguuuuunn”  teriak saya. sambil menarik selimut yang menutup badannya.
“Iraeee mamaee” jawabnya agak sedikit malas.
Kemudian Bang Goceng pun terbangun dan langsung ke kamar mandi. Belum masuk kamar mandi malah saya dipanggil.
“Anggaaaaa” panggilan kencangnya
Dengan suara lantang saya menjawab “Iyaaa  ada apa bang..??”
“Minta tolong panasin Motor” katanya.
Aduuuh kirain ada apa abang ini, “siap bang saya segera laksanakan”.
Tak lama kemudian Bang Goceng pun selesai mandi dan langsung dandan seperti saya, dalam hati saya bilang Bang Goceng kok ikut-ikutan dandan yaa, mau nyaingin saya kayaknya ni. Setelah itu kami langsung beres-beres dan segera meluncur ke kampus tercinta, yaitu Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Selama perjalanan saya bersuka ria sambil bernyanyi-nyayi bersama, istilah modernnya Dunia ini seakan milik Kami berdua. Saking bahagianya gak terasa sudah sampai kampus. Semua pandangan tertuju pada kami, khususnya para Mahasiswa baru (Maba). Dengan sedikit gaya kami turun dari Motor kemudian langsung ke sekretariat (sekret) untuk menaruh Tas. Tanpa lama-lama di Sekretariat saya langsung pergi menemui rekan-rekan anggota muda Lembaga Pers Mahasiswa Sativa (LPM SATIVA), dengan sedikit malu dan cengengesan saya memanggil rekan saya Ririn.
“Udah lama lating” panggilan akrab buat rekan-rekan angkatan saya yang ikut Lajurda VIII.
Sambil tersenyum indah dan menawan Ririn menjawab “udah lumayan kak Angga”. 
Tanpa berfikir panjang saya langsung mengajak rekan-rekan saya menuju sekret untuk mempersiapkan acara syukuran anggota muda LPM SATIVA. Tampak semangat dan kebahagiaan terpancar dari wajah rekan-rekan saya itu, semua kelihatan senang seakan-akan tidak ada beban dalam hidup Mereka. Setelah sampai di Sekret kami langsung menyiapkan apa yang akan dikerjakan, rekan-rekan saya yang cewek mengupas Bawang sedangkan kami para pejantan tangguh pergi mengambil Air dibelakang sekret menggunakan Galon. Seiring berjalannya waktu pekerjaan di Sekret sudah selesai, akan tetapi ada sedikit masalah yaitu belum lengkapnya peralatan masak seperti Gas, Penanak Nasi dan peralatan lainnya. Saya selaku ketua angkatan jadi bingung dimana mendapatkan peralatan tersebut. Tanpa berfikir lama saya intruksikan kepada rekan-rekan saya, barang siapa yang mempunyai peralatan masak ayoo segera kita ambil, Alhamdulilah ternyata rekan-rekan saya mempunyai peralatannya. Tanpa basa basi kami langsung pergi mengambil peralatan tersebut. Ada yang ambil Penanak Nasi, Wajan, Panci serta Kompor Gas. Tidak lama kemudian peralatan pun terkumpul dan semuanya sudah lengkap. 
Akhirnya sekitar pukul 09.45 wita orang yang kami tunggu-tunggu sudah tiba di kampus, siapa lagi kalau bukan ibu konsumsi (Sapaan akrab bagi koordinator konsumsi) dan kawan-kawan lainnya yang baru pulang dari Pasar Dasan Agung sambil membawa barang beliannya. Kami semua menyambut ibu konsumsi dengan senyum yang menawan kemudian membantu membawa barang bawaannya menuju Sekret.
Semua alat dan bahan-bahan masak sudah lengkap, kamipun langsung mulai bekerja. Ada yang pasang Kompor Gas, bersihin Ayam, Mencuci Piring, ambil Air dan masak Nasi. Saya melihat betapa kompaknya rekan-rekan anggota muda ini. Walaupun kami masih baru akan tetapi teman-teman sudah tau apa yang harus dikerjakan. Suatu kebanggaan bagi saya melihat betapa semangat dan kompaknya rekan-rekan semuanya. Seiring berjalannya waktu setengah dari pekerjaan kami sudah selesai, Nasi sudah ada yang matang, Tempe hampir semuanya digoreng dan Kangkung masih nunggu waktu dimasak. Kami pun bekerja dengan senyuman dan semangat yang tinggi walaupun rasa capek dan pegal sudah terasa di tubuh masing-masing. Detik demi detik, menit demi menit dan jam pun terus berganti, akhirnya pekerjaan yang kami lakukan selesai. Saya melihat betapa bahagianya teman-teman yang selesai bekerja. “Astaga” dengan rasa kagetku pekerjaan tinggal satu lagi yang menunggu, saya hampir lupa ternyata kelapa belum diekskusi, dengan semangat para anggota muda langsung menyelesaikannya, ada yang mengupas Kelapa, menyiapkan wadah dan mencari Sendok. Setelah semuanya selesai ternyata masih ada yang  terlupakan yaitu gak ada nutrisari buat campur  Kelapa Muda. Tanpa basa basi saya dan Riyan langsung melesat membeli Nutrisari, Mama Lemon dan Es Batu ke Pak De. Tak lama kemudian kami pun sampai warungnya pak De.
“Pak De ada Es Batu sama Nutrisari tidak” tanya saya kepada Ibu konsumsi. Mama Lemon juga Pak De, tambah saya.
“Es batu sama Nutrisari ada bang, tapi Mama Lemon gak ada”  ujar Pak De.
“Gimana dong ini Pak De? Tanya saya kembali dengan wajah yang penuh tanda Tanya.
“Gampang ntar saya ambilin di warung sebelah”. Kata Pak De.
“Okedah Pak De” jawab saya. “Rokoknya dua Pak De”, tambah Riyan.
 “ini bang Rokoknya” ujar Pak De.
Riyan pun mengambil Rokok yang dikasih Pak De. Dengan duduk santai sambil merokok, saya dan Riyan mulai menghisap Rokok dengan kenikmatan yang tiada tara, serasa kita ada di Surga waktu itu. Tak lama kemudian Pak De pun datang membawa Mama Lemon (pembersih Peralatan Dapur).
Tok tok, terdengar suara gerbang.
Ternyata Pak De yang ngetuk gerbang, sambil menyodorkan Mama Lemon itu kepada kami. Setelah Mama Lemon ada ditangan, kamipun langsung menuju kampus. Tak lama kemudian kami sampai, saya lihat wajah-wajah rekan-rekan begitu girang melihat kedatangan kami. Kami pun langsung mencampur Es Batu dengan Nutrisari juga Kelapa Mudanya, dan siap untuk dinikmati. Lezatnya minuman itu membuat Air Liur mau keluar, satu demi satu rekan-rekan saya mencicipi Es Kelapa Muda itu, “iyaah enak sekali” kata salah satu teman saya. 
Akhirnya pekerjaan sudah selesai dan kami pun membersihakn alat-alat yang digunakan serta membersihkan Sampah yang ada. Biar sekret tempat kami masak terlihat bersih seperti semula. Melihat semua sudah selesai saya selaku ketua angkatan langsung melapor ke pak Pimpinan Umum (Pimum).
Bagaimana ni pak Pimum, semua sudah beres. Kata saya.
Okey lanjutkan aja. Jawab pak Pimum.
Trus bagaimana dengan pengurus dan tamu undangan yang lainnya, tambah saya.
Oo kalau masalah itu gampang angga, ntar saya yang urus, jawab pak Pimum.
Okeey dah pak Pimum, kata saya.      
Setelah menerima pencerahan dari pak Pimum saya langsung intruksikan kepada anggota muda untuk menyiapkan makanan yang ada dan sebagian rekan-rekan saya membersihkan kantin, dimana kantin ini adalah tempat dimana acara akan berlangsung. Setelah semua beres rekan-rekan langsung menyiapkan makanan serta membawanya ke kantin. Tak lama kemudian semua sudah siap, anggota muda dan pengurus pun berkumpul dikantin. Ketika semuanya sudah kumpul acara pun dimulai.
Acara petama laporan ketua angkatan oleh saya sendiri, kemudian di lanjutkan oleh sambutan Pimum LPM Sativa. Setelah sambutan selesai tibalah acara intinya yaitu makan-makan, tanpa basa basi rekan-rekan saya langsung menyiapkan makanannya. Dengan kekompakan dan kesolidan anggota muda ini dengan secepat kilat semua sudah selesai, sekarang tinggal kita makan-makan saja. Tak lama kemudian acara makan-makan pun selesai dan kami pun merasa kenyang tiada tara, pokoknya hari itu rasanya kita lagi makan di Restoran. Memang no satu acara pada saat itu. Setelah makan kita langsung diajak goyang pinguin, goyang paling gokil deh. Semua bergoyang gembira tanpa beban sambil ketawa, pokoknya semua kelihatan havefun dah. Sambil bergoyang saya liat sosok cantik yang baru sampai digerbang kampus, dalam hati saya siapa kah gerangan yang datang..?? astaga ternyata seorang bidadari cantik menggunakan motor beat warna biru, siapa lagi ya kalau bukan princes Rika, orang paling no satu di hati saya. Mata saya pun terpesona liat betapa cantiknya Rika, membuat saya tidak konsen dalam bergoyang. Rika pun turun dari motor dan langsung ke sekret Himasepta dan saya pun melanjutkan goyangan yang asyik itu. Akan tetapi ada yang kurang dalam bergoyang itu, pak Pimum tidak ikut bergoyang, kayaknya ada yang kurang. Saya pun langsung menggeret pak Pimum biar ikut bergoyang bersama kita. Semua berbaris rapi kemudia musik berbunyi dan kita pun langsung bergoyang bersenang-senang, memang acara yang sangat seru. Disamping kita tambah akrab juga banyak pelajaran yang kita dapat dalam acara ini. Sungguh pengalaman yang berharga buat hidup saya.
Setelah selesai bergoyang saya langsung ke sekret menemui pujaan hati, kelihatannya dia udah capek nunggu. Ngobrol sebentar kami pun beranjak dari sekret, soalnya udah janjian mau sunsetan. Akan tetapi malah diajak rapat redaksi yang di pimpin langsung oleh Pimpinan Redaksi. Acara sunsetanya pun terhambat, saya melihat Rika kelihatan murung dan bête, mungkin karena udah capek nunggu. Sabar ya sayank dalam hati saya, maafkan pacar mu ini yang membuat lama kamu nunggu. Tak lama kemudian rapat redaksi pun selesai, hati saya udah gak sabar ngajak jalan-jalan pacar no satu ini. Sebenarnya acara belum selesai akan tetapi saya minta izin pulang duluan kepada pak Pimum, soalnya ada acara sama pacar yang udah direncanakan sebelumnya. Dengan hati yang bahagia saya langsung menghampiri Rika yang udah lumayan lama nunggu di motor. Tanpa basa basi saya langsung cabut menuju ke apartemen (kost), mau mandi supaya gak bau jalan sama pacar soalnya dari pagi belum mandi. Tak lama kemudian saya sampai di apartemen dan langsung mandi, setelah selesai mandi saya pun dandan supaya kelihatan yes di depan pacar. Melihat sudah kelihatan tampan dan rapi saya bergegas ke bawah, soalnya kamar saya ada dilantai dua. Untuk mengefektifkan waktu kami langsung berangkat, ditengah perjalanan saya bertanya pada Rika.
“Yank kita mau kemana ni”. Tanya saya.
“Kemana aja dah yang penting sama kamu, saya mah ngikut aja” jawabnya singkat.
“Jadi sunsetan” saya tanya lagi.
“Terserah kamu aja dah, saya ngekor aja” katanya agak sedikit judes.
“Kalau menurut saya sih gak jadi dah, soalnya udah telat ne. ntar kamu gak bisa liat matahari terbenam” jawab saya.
“Iyaaa sudaah kita ke tempat lain saja lah”  katanya .
Akhirnya saya memutuskan bahwa malam minggu kali ini kencannya di Taman Giri Menang Gerung. Namun ditengah perjalanan saya Tanya Rika lagi.
“Yank yakin mau ke Taman Giri menang ni” Tanya saya.
“Menurut ayank gimana” jawabnya.
“Menurut saya sih terlalu jauh yank, irit bensin aja dah soalnya besok kan mau pergi Snorkeling” kata saya.
Oooh iyaa dah yank, kita ke tempat lain aja dah, katanya. Tapi mau kemana yank, tambahnya lagi.
“Saya masih bingung yank, pokoknya saya mau ke tempat yang romantis dan asik dah buat kencan” Kata sya.    
“Ooo kita  ke Taman Sangkareang aja yank, di sana asyik lo buat kencan. Pasti ayank senang deh “ kata Rika.
“Ooh masak sih yaaank” okeey dah kita langsung kesana dah yank” jawab saya dengan penuh kebahagiaan.
Dengan penuh rasa bahagia saya langsung membelokkan arah Motor menuju Taman Sangkareang, tidak terasa kami sudah sampai disana. Pemandangan yang indah menenangkan hati ini yang penuh damai. Kamipun langsung duduk di tempat tongkrongan di pinggir jalan. Suasana yang rame menyelimuti Taman itu, banyak sekali orang pacaran disana, mereka tampak bahagia begitupun kami yang gak kalah bahgianya. Saya pun membuka obrolan dengan Rika.
“Yank kamu bahagia gak malam ini..? Tanya saya.
Jangan ditanya lagi yank, saya bahagia banget malam ini jalan sama kamu, jawabnya dengan penuh kebahagiaan.
“Aku juga bahagia banget sayank jalan sama kamu, saya ingin suasana ini selalu terjadi”. Kata saya
“Iyaa sayank aku juga gak mau suasana ini cepat berlalu” jawabnya
“kamu mau minum apa” Tanya saya.
Apa aja dah yank, jawabnya lagi
Saya pun langsung pergi beli minuman setelah dikasih uang sama Rika, tempat beli yang lumayan jauh membuat kaki ini terasa capek berjalan. Tetapi itu tidak masalah bagi saya, demi pacar tercinta, apa sih yang gak.
“Ini Esnya sayank” memberikannya dengan sedikit senyuman cinta
“Oo iyaa yank, makasii yaaa” jawabnya
Waktupun terus berlalu, gak terasa udah jam 20.00 Wita, pinggang saya mau patah rasanya setelah beberapa jam duduk, saya pun ngajak Rika ke tempat lain yang belum masih direncanakan.
“Yank saya udah capek duduk ni, kita cabut aja ayok” kata saya.
“Kita mau kemana sayank? tanyak Rika agak bingung.
“Kemana aja dah yank, kita cari tempat lain dah” ujar saya lagi.
“Ayook dah yank” Jawab Rika.
Saya langsung naik ke atas Motor kemudian pergi jalan-jalan. Malam itu suasana yang rame menghiasai Kota Mataram, lampu dipinggir jalan menjadi hiasan yang indah malam tersebut. Tak kalah bahgianya hati ini bisa jalan sama orang yang kita cintai, tak lama kemidian kami sampai di suatu tempat yang asyik banget yaitu Taman Sejeput Ampenan. Kami pun mampir ditaman itu untuk melanjutkan kencan yang tertunda. Banyak orang kencan disana, sepertinya sih anak muda aja, soalnya kan malam minggu. Di taman itu lah saksi bisu kisah cinta kami, suasana yang indah dan damai menambah keromantisan saya dengan Rika. Pada malam itulah saya ungkapin isi hati saya ini.
“Yank, betapa bahagianya saya malam ini, kamu bagaikan seorang bidadari yang menemani setiap hari saya” ujar saya.
“Aaahh ayank gombal deh” dengan wajah malu-malu Rika menjawab.
“Saya gak gombal sayank, ini beneran dari hati yang paling dalam” jawab saya sambil meyakinkan Rika.
“Ayank bisa aja deh, jawabnya singkat. Kamu juga bagaikan malaikat yang selalu menjaga saya” tambah Rika.
“Iraeee mamaee, masak sih sayank” tanya saya. Karena gak percaya Rika bisa ngomong seperti itu.
Iyaa saya serius sayank, kamu lah satu-satunya orang yang membuat saya bahagia kayak gini, jawab Rika.
“Iyaa sayank, makasii yaa udah jadi bidadari penyelamat dalam hidup qu” kata saya.
“Iyaa yank, makasii juga kamu udaah selalu buat saya bahagia, kamu lah orang yang paling berharga dalam hidup ini” kata Rika.
“Iyaa sayaank I Love You” dengan penuh rasa cinta kuugkapkan.
“I Love You Too sayank qu” jawabnya.
Waktu pun terus berlalu, tidak terasa jarum jam tanganku menunjukkan  21.00 Wita saatnya Rika pulang ke rumah. Kami pun pulang dengan kebahagiaan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain. Rasanya malam itu saya tidak mau berpisah sama Rika. Sepanjang jalan rasa bahagia turut mengikuti kami, tak lama kemudian saya nyampek apartemen. Seperti biasanya sebelum masuk apartemen, saya selalu ngucapin kata-kata sama rika,” hati-hati dijalan sayank, i love you”, itulah rangkaian kata yang selalu saya ucapkan sama Rika. Sambil tersenyum bahagia, saya melihat motor Rika yang berlalu, saya langsung masuk ke apartemen dengan hati yang berbunga-bunga. Setelah sampai dikamar saya langsung buat cerpen yang ditugaskan oleh Pimpinan Redaksi LPM Sativa. Tak lama kemudian, badan ini terasa capek dan pegel membuat saya gak nyaman lagi dalam buat cerpen tersebut. Saya memutuskan untuk istirahat supaya bisa bangun pagi besok. Dengan hati yang berbunga-bunga turut mengikuti istirahat saya malam itu.


  










.
Simbiosis Organisasi Dan Asmara Reviewed by Redaksi V 091 on 11/17/2014 Rating: 5 Oleh: Angga Putra Rias Pratama Hari sabtu itu (15 November 2014). Saya  bangun tidur sekitar pukul 08.00 Wita di Lingsar rumahnya Bang...

Tidak ada komentar: