Mataram,(19/9/2014). kasubbag Kemahasiswaan sebagai panitia bagian
publikasi dan sosialisasi dalam tim verifikasi Grade menempel pengumuman daftar
Nama Mahasiswa yang diVerifikasi. Buk Rahma (sapaan akrabnya) menuturkan “Grade yang ditempel pada mading merupakan grade
sementara dimana datanya diperoleh dari data yang di isi oleh mahasiswa pada angket
yang diberikan sebelumnya. Namun data yang di isi oleh mahasiswa yang tidak
merujuk pada data sebenarnya sehingga dibutuhkan verifikasi. Karena tidak
sedikit dari mahasiswa yang mengisi data dengan penghasilan orang tua kurang
lebih RP. 500.000/bulan. Hal tersebut tidak mungkin terjadi pada kenyataannya, jika
dilihat tukang bangunan saja memiliki penghasilan Rp. 800.000/hari” Pagai kemahasiswaan mengungkapkan “60% dari
mahasiswa baru (yang terdiri dari 200 lebih mahsiswa dari 400 sekian lebih
mahasiswa baru) yang mengisi data angket dengan pendapatan rendah”. Jika hal
tersebut terjadi terus menerus maka bagaimana program Universitas akan dapat
berjalan dengan baik. Dari kejadian seperti sebelum-sebelumnya mahasiswa
diharapkan mengisi data sesuai dengan keadaan” tambahnya.
I Wayan Sutressna selaku tim Verifikasi
menjelaskan. ”Verifikasi yang akan dilakukan pada saat ini merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk melihat seberapa besar kebenaran data yang diberikan oleh
para Mahasiswa sesuai dengan kenyataanya. Verifikasi ini dilakukan melalui
beberapa proses, mulai dari proses sidang yang berlangsung dalam ruangan yang
telah ditentukan selama dua hari (22-24 September 2014), setelah diadakannnya
sidang maka dari hasil sidang tersebut akan ditindak lanjuti dengan proses
survey (25-27 September 2014). Proses survey dilakukan dengan pengambilan
sampel terlebih dahulu, pengambilan sampel tersebut ditentukan sesuai dengan
jawaban yang diperoleh melalui jawaban mahasiswa pada saat sidang berlangsung.
Petugas survey berasal dari tiap-tiap fakultas, baik itu pegawai kemahasiswaan
bahkan sampai PD III pun ikut terjun lapangan untuk memverifikasi kebenaran
data yang diperoleh sebelumya”. Harapannya Uang Kuliah Tunggal mahasiswa berada
di atas UMR, sehingga fasilitas dan program perkuliahan dapat berlangsung
dengan baik” tambahnya.
Disela-sela kesibukannya Pembantu Dekan II
selaku ketua Panitia dari VErifikasi Grade faperta Unram 2014 yang ditemui
diruangannya menuturkan juga bahwa Uang Kuliah Tunggal ini terdiri dari 5
(lima) grade yang telah ditentukan oleh
DIKTI (pemerintah). Dari data yang diperoleh dari pengumuman yang di tempel
pada Mading
menunjukan peningkatan jumlah Mahasiswa yang mengikuti proses verifikasi pada tahun ini jika
dibandingkan dengan jumlah pada tahun sebelumnya.
Beliau juga menambahkan “Pada tahun sebelum-sebelumnya, pernah terjadi kesalahan system pada
tingkat Universitas yang menggolongkan anak dari Kepala Dinas dalam grade I
(Satu/terendah), sehingga diterapkannya program verifikasi ini. Pada dasarnya sistem atau program
verifikasi ini rumit, Uang Kuliah Tunggal ini dapat berubah menjadi meningkat dari sebelumnya bahkan sebaliknya, semua itu
sesuai dengan hasil verifikasi yang dilaksanakan. Jika verifikasi telah selesai
maka ditetapkan grade sesungguhnya, namun jika terjadi masalah pada penghasilan
di belakang hari hal ini dapat dilaporkan sehingga grade dapat berubah kembali” terangnya.
Pada tahun ajaran ini mahasiswa yang
regular pagi lebih dari 60% memiliki grade sementara berkisar dari grade satu
sampai dua, hal ini tentunya membutuhkan verifikasi berkelanjutan. Namun
nampaknya dengan adanya verifikasi ini mahasiswa menjadi keberatan. Namun hal yang berbeda terjadi pada
mahasiswa yang regular sore, meskipun Uang Kuliah Tunggal mereka rata-rata Rp.
2.000.000 dan pembangunannya Rp. 2.000.000 tampaknya tidak ada yang comflain. Kondisi yang terjadi pada
Fakultas Pertanian Universitas Mataram ini hampir sama pada Fakultas Peternakan UNRAM.
Program verifkasi terdapat proses siding,
pada proses tersebut mahasiswa diberi pertanyaan-pertanyaan sekitar fasilitas
yang diberikan oleh orang tua mereka, seperti handphone apa yang digunakan,
merk laptop mereka apa dan transfortasi yang digunakan. Dari data yang
diperoleh selanjutnya diadakan survey. dan Dana surveyyan berasal dari Universitas” jelasnya PAK Wuryantoro selaku ketua panitia.
(ummah/LPM Sativa VII)
Tidak ada komentar: